Bernilai Tinggi, KAI Tertibkan Aset Tanah dan Rumah

Kereta commuter line
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVA.co.id - PT Kereta Api Indonesia tengah menertibkan dan menyelamatkan asetnya. Ada ratusan juta meter persegi tanah dan belasan ribu unit rumah dinas yang merupakan properti aset KAI.

Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, mengatakan, aset tanah perusahaan pelat merah itu sangat luas. Apalagi, aset tersebut berada di tengah kota.

"Dulu, sih ada di pinggir kota, tapi karena perkembangan, asetnya jadi ada di tengah kota. Akhirnya, value dari aset ini jadi sangat tinggi," kata Edi, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 6 Maret 2015.

Antisipasi Kepadatan, KRL Tambah Petugas Tiket

Dari 270 juta meter persegi, yang sudah clean and clear ada 54 persen. Fisiknya sudah dipegang oleh KAI. "Surat tanahnya sudah dipegang oleh kami," ujar Edi.

Menurut data KAI, total aset perseroan tercatat seluas 270,67 juta meter persegi yang terletak di Jawa dan Sumatera. Ada 147,512 juta meter persegi atau 54 persen tanah yang sudah tersertifikasi. Sementara itu, sisanya, 123,158 juta meter persegi atau 46 persen tanahnya belum tersertifikasi.

Dari aset tanah yang belum bersertifikat itu, KAI mencatat ada 1,618 juta meter persegi atau 1 persen tanah KAI yang masih dalam proses sertifikasi. Selanjutnya, 22 persen atau 59,045 persen lahan yang digunakan pihak lain tanpa perikatan, dan 16 persen atau 44,04 juta meter persegi tanah yang digunakan, tapi tidak dibayar sesuai sewa.

"Ada juga 7,168 juta meter persegi atau 3 persen lahan yang diduduki dengan bukti baru, 600,72 ribu meter persegi lahan yang sedang dalam proses pengadilan, 9,96 juta meter persegi lahan yang bersengketa dengan instansi pemerintah, dan 462,03 ribu meter persegi lahan yang masih dilakukan validasi," kata dia.

Edi melanjutkan, perseroan juga menertibkan 16.424 unit aset properti yang berupa rumah dinas di Jawa dan Sumatera.

Dari 16.424 unit aset itu, ada 8.517 unit rumah dinas atau 52 persen yang sudah clean and clear, 241 unit atau 1 persen yang dalam proses sertifikasi, 822 unit atau 5 persen rumah dinas yang digunakan pihak lain tanpa perikatan, 4.633 unit atau 28 persen yang digunakan, tapi tak bayar sewa.

Selain itu, 19 unit yang diduduki dengan bukti baru, 73 unit yang masuk ke pengadilan, 653 unit yang bersengketa dengan instansi pemerintah, 1.325 unit yang masih dilakukan validasi, dan 140 unit yang dibongkar karena rusak.

"Nilainya berbeda-beda. NJOP (nilai jual objek pajak)-nya berbeda-beda. Tapi, intinya, nilai aset-aset ini triliunan rupiah," kata dia. (art)

Baca juga:

Penumpang Kereta Luar Kota Bisa Berangkat dari Jatinegara


Pengacara Sebut Pengosongan Rumah Dinas PT KAI Paksaan
KRL Commuter Line.

Terkait Demo, Hindari Stasiun Juanda dan Gondangdia

Penumpang naik hingga 400 persen.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016