Dolar Tembus ke Rp13.000, Ini Respons PT KAI

Kereta Api Parahyangan.
Sumber :
  • rizqialextoramadhan.wordpress.com

VIVA.co.id - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro, Jumat 6 Maret 2015, menyatakan bahwa dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang membebani biaya operasional masih dapat ditangani.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Meski pada ujungnya kenaikan beban itu berdampak pada penyesuaian tarif layanan kereta api.

"Sebenarnya, PT KAI ini memang tidak 100 persen bergantung kepada dolar AS," ujar Edi di Jakarta.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Menurut Edi, beban yang paling membengkak apabila kurs dolar AS menguat adalah pada pos pembelian suku cadang. Di mana, perusahaan pelat merah ini masih mengimpor suku cadang kereta, baik untuk lokomotif maupun gerbong.

"Komponen biayanya yang terkena dolar, saya tidak hafal. Tetapi, saya kira komponennya tidak lebih dari 20 persen saja, karena hanya spare part," kata dia.

Terkait tren penguatan dolar AS, yang kini telah menembus level Rp13.000 per dolar AS, Edi menilai kondisi tersebut masih bisa diatasi oleh BUMN ini. "Sejauh ini, PT KAI masih bisa mengantisipasinya," kata Edi.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan, Jumat 6 Maret 2015, berhasil naik tipis sebesar 39 poin, atau 0,29 persen dibandingkan sehari sebelumnya. Kemarin, rupiah berakhir di rekor terburuknya sebesar Rp13.022 per dolar AS sejak perdagangan 1998 yang mencapai level Rp17.000.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah menembus level 12.983 per dolar AS. Dengan demikian, selama sepekan ini, mata uang garuda bergerak di kisaran 12.962-13.022 dengan level terkuat sementara periode Januari hingga awal Maret 2015 di 12.444 pada perdagangan 23 Januari lalu. (asp)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya