Tak Mau Jadi Pengacara, Wanita Ini Sukses Jadi Pebisnis Kue

Pooja Dhingra
Sumber :
  • BBC News
VIVA.co.id -
Miliarder Sara Blakely Berbagi Nasihat Bisnis Terbaiknya
Pernah mencoba makan macaron? Ini adalah salah satu kue yang berasal dari Italia dengan bahan utamanya tepung almond, putih telur dan gula pasir.

Tak Selesai Kuliah, Ahmed Haider Ciptakan Aplikasi Drone

Bagian tengah antara dua keping kukisnya diisi seperti krim mentega, selai buah-buahan, atau yang lainnya.
Kisah Shelby Clark Temukan Ide Aplikasi Penyewaan Mobil


Dikutip dari laman
BBC News
, Jumat, 6 Maret 2015, adalah Pooja Dhingra, remaja berusia 28 tahun yang kini sukses mengembangkan bisnis macaron.


Pada 2008, Dhingra datang ke Paris untuk menempuh pendidikan menjadi seorang chef.


Di akhir pekan, saat jalan-jalan dengan temannya, dia membeli macaron. Sekali gigit, dia langsung suka dengan rasanya. Dia pun mencari chef yang mau mengajarinya bagaimana membuat macaron.


"Mungkin ini kedengarannya dramatik. Tetapi, saya menyadari,
ya
, ini yang saya inginkan. Saya ingin kembali ke India dan mulai berbisnis macaron," katanya.


Tiga tahun kemudian, Dhingra menjadi salah satu pebisnis sibuk di Mumbai. Dia telah memiliki tiga toko macaron di Mumbai dan berencana ekspansi membuka toko di lokasi lainnya.


Tapi, jangan dibayangkan bisnisnya berjalan lancar sesuai keinginannya. Dhingra harus melewati masa-masa sulit di awal menjalani bisnis.


Seharusnya, setelah lulus, dia menjadi pengacara. Tetapi, lulusan sarjana hukum ini memilih untuk berbisnis, bukan menjadi pengacara.


Setelah meyakinkan orangtuanya, Dhingra kemudian terbang ke Paris menempuh pendidikan menjadi
chef
selama tiga tahun. Setelah lulus dan kembali ke India, Dhingra mulai membuka toko macaronnya.


Selama setengah tahun, Dhingra harus berjuang menyesuaikan resep yang pas dengan kondisi panas dan kelembaban udara di Mumbai, agar tetap bisa menciptakan kue yang lembut. Hal itu, sangat berbeda saat dia belajar di Paris.


"Sebelum membuka toko, saya mencoba membuat macaron sendiri di rumah. Benar-benar belajar. Butuh waktu hingga enam bulan sampai saya menemukan resep yang pas dan enak. Hampir 60 resep saya coba dan gagal. Saya benar-benar belajar dari kegagalan hingga akhirnya menemukan cara yang benar," ungkapnya.


Ketika akhirnya menemukan resep yang sesuai. Dia begitu bangga dan memamerkan ke orangtuanya. Ayahnya lalu sepakat untuk memberikan dana sebagai investasi awal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya