Tamatan SMA Raup Omzet Ratusan Juta dari Mi Aceh

Mie Aceh Jaly Jaly
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rimba Laut

VIVA.co.id - Ada pepatah mengatakan bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini asalkan mau untuk terus berjuang dan pantang menyerah. Bahkan, dengan pendidikan yang tidak tinggi sekalipun bukan suatu halangan bagi seseorang untuk menjadi pengusaha sukses dengan omzet ratusan juta rupiah.

Hal inilah yang dibuktikan oleh Abu Bakar Husen. Dimulai dari angan-angannya, pria kelahiran Aceh, 26 Juni 1970 itu kini telah memiliki bisnis kuliner yang digandrungi oleh kalangan masyarakat luas dan dinamakan dengan .

"Dari bangku SMP, saya sudah punya cita-cita buka restoran sendiri. Namun, karena orangtua tidak punya uang dan bisa dikatakan dari keluarga miskin sehingga saya hanya sampai SMA dan tidak bisa melanjutkan kuliah di tata boga. Dari situ, saya tidak mau menyerah dan terus belajar masak sampai membuat mi Aceh sendiri," tutur ayah dari empat orang anak tersebut kepada VIVA.co.id. belum lama ini.

Dengan tekadnya untuk menjadi sukses, dia pun berangkat ke Jakarta dan memulai berjualan martabak Aceh pada tahun 1997 di daerah Mal Blok M. Hingga bergabung dengan kerabatnya pada tahun 2006 dengan membuka Mie Aceh Jaly Jaly miliknya yang pertama di ITC Kuningan, Jakarta.

"Syukurlah, saya bisa kembali buka outlet kedua di Jalan Supomo, Pancoran sekitar tiga tahun kemudian atau tepanya 2009," terangnya.

Racikan sendiri

Miliarder Sara Blakely Berbagi Nasihat Bisnis Terbaiknya

Mie Aceh Jaly Jaly

Husen, demikian panggilan akrabnya, mengatakan bahwa ia 100 persen meracik sendiri bumbu makanan yang ada di restorannya. Termasuk dengan mi dan bahan-bahan minuman yang ada.
Tak Selesai Kuliah, Ahmed Haider Ciptakan Aplikasi Drone

Hal ini diharapkan bisa menghasilkan makanan dan minuman 'rasa kampung' tetapi selera kota. Itu karena bumbu rempah-rempahnya asli dari Aceh dan diracik atau diolah tangannya sendiri.

Kisah Shelby Clark Temukan Ide Aplikasi Penyewaan Mobil
Untuk variasi makanan yang disajikan, katanya, sudah berjalan sejak 2001. Selain menu andalan, yakni mi goreng Aceh maka ada juga roti cane, martabak Aceh, teh tarik, timun kerek dan lain sebagainya.

"Di sini, saya gunakan 25 pokok bahan bumbu asli dari Aceh dan racikan tangan sendiri. Teh tariknya juga beda dengan di Malaysia. Pokoknya, orang dengan uang Rp20 ribu saja bisa makan seporsi mi goreng Aceh dan es teh manis. Jadi, harga murah meriah tapi mengenai rasa nggak kalah dengan makanan hotel bintang lima," ungkapnya.

Namun, dalam menjalankan bisnisnya, Husen pun memiliki cita-cita untuk dapat menyerap hingga 100 tenaga kerja dalam jangka waktu dekat. Sampai hari ini, dari kedua outlet-nya saja, dia sudah mempekerjakan sebanyak 23 karyawan.

"Meski hanya tamatan SMA, saya senang bisa mendirikan bisnis ini dan sudah memiliki 23 orang karyawan. Harapan saya ke depan, semua karyawan nantinya juga bisa membuka outlet sendiri sehingga semakin banyak orang mengenal Mie Aceh Jaly Jaly," tuturnya yang memiliki tiga saudara dalam satu keluarga.

Sejak awal buka bisnis kuliner ini, Husen mengaku, tidak pernah menomorsatukan kekayaan. Melainkan, yang terutama adalah bagaimana cara dia bisa menciptakan peluang semaksimal mungkin sehingga dari peluang itulah otomatis akan menghasilkan uang.

Omzet ratusan juta

Pertama kali, dia habiskan sebanyak 10 kilogram mi untuk satu outlet dengan omzet senilai Rp600-700 ribu per hari. Tapi sekarang, katanya, di Supomo saja bisa mengeluarkan 40-60 kilogram mi dalam satu hari dengan omzet puluhan juta rupiah dan jika diakumulasikan satu bulannya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

"Kalau ingat masa dulu memang cukup berat dengan penghasilan yang tak banyak. Itu juga harus bayar karyawan yang sebanyak empat orang dan belum bayar sewa tempat. Tapi, saya bersyukur dengan terus bekerja keras, semuanya terbayarkan," ungkap pengusaha tersebut.

Selain itu, lanjutnya, untuk bangun outlet tergantung tempat. Biayanya dapat mencapai sekitar Rp70-150 juta, sementara kalau bahan baku dan lainnya bisa tambah lagi sekitar Rp50 jutaan.

"Misalnya di Supomo, Pancoran ini, setahun saja harga sewanya sebesar Rp120 juta. Dengan ukuran 10x5 meter dan sudah lima tahun beroperasional. Buka dari jam 11 siang dan tutup bisa jam 3 pagi, apalagi pas Sabtu-Minggu makin banyak pelanggan yang datang," ungkap Husen.


Mie Aceh Jaly Jaly

Dari beragam menu yang disajikan, menurutnya, mi goreng Aceh dan minuman teh tarik masih menjadi yang paling favorit oleh para pelanggan yang datang. Hebatnya, mulai dari masyarakat biasa, karyawan, selebritis hingga kalangan pejabat sudah menjadi pelanggan setia restorannya.

"Iwan Fals sering ke sini dan banyak anggota DPR maupun politisi juga berdatangan ke Mie Aceh Jaly Jaly. Bisa dikatakan, di tempat inilah semua profesi menyukai makanan dan minuman yang kami sajikan," terangnya.

Berkat kesuksesan yang diraih, rencananya, Husen akan membuat mobil boks Mie Aceh Jaly Jaly sehingga dapat langsung menghampiri pelanggannya yang tersebar di Jabodetabek. Dia pun menargetkan, di akhir 2015 akan meluncurkan 2-3 mobil boks.

"Selama setahun berikutnya, baru akan mencapai sebanyak 10 mobil boks. Bisa ditaruh di Tangerang, Bekasi, juga lokasi-lokasi di perkantoran hingga tempat anak-anak muda. Misalnya di daerah Menteng, Senayan dan lain-lain," katanya.

Untuk diketahui, pada April 1996, awal nama restoran bukanlah Mie Aceh Jaly Jaly melainkan 'Ceng Yang'. Artinya seribu kenyang dan berdiri di Mal Blok M mal.

"Jadi makan apa saja dulu di sini, harganya seribu sudah kenyang. Akan tetapi, berjalan waktu maka nggak mungkin lagi berjualan dengan nama 'Ceng Yang' sehingga ada ide sekitar tahun 1999 perubahan konsep dengan nama Mie Aceh Jaly Jaly agar identik dengan DKI Jakarta dan orang juga mudah mengingatnya," ungkapnya.

Saat ini, lanjut Husen, ada 22 buah outlet yang tersebar di Jabodetabek, seperti di Tanah Kusir, Bintaro, Blok M, BSD Tangerang, Bekasi, Pasar Rebo, Kuningan dan sebagainya. "Saya sendiri diberikan kepercayaan oleh bang Jaly untuk membuka dua buah oulet yang ada di ITC Kuningan dan di Supomo, Pancoran," tambah Husen.

Bagi Anda yang penasaran dengan kelezatan Mie Aceh Jaly Jaly dengan resapan bumbu rempah-rempahnya asli dari Aceh, bisa kunjungi salah satu outlet-nya. Jangan lupa, minumannya yang sangat menyegarkan, yakni teh tarik maupun timun kerek.

Mie Aceh Jaly Jaly

Jl. Raya Dr Supomo No.45, Pancoran, Jakarta Selatan

Depan Auto 2000

Bisa hubungi: 085214766668 & 081298738870

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya