Pertamina: Negara Rugi Rp21 Triliun dari Pelabuhan Cimalaya

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - PT Pertamina mengatakan bahwa Indonesia akan merugi puluhan triliun rupiah per tahun dari pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.

Media Manager Pertamina, Adiatma Sardjito, menyatakan bahwa di area pembangunan pelabuhan itu, ada blok migas yang dioperasikan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), yaitu blok ONWJ.

Bangun Bandara & Tol, Pemprov Jabar Terbitkan Obligasi Rp8 T

Blok migas tersebut, katanya, memproduksi minyak 40 ribu barel per hari (bph) dan gas 200 mmscfd, atau 200 ribu kaki kubik per hari.

"Berkurangnya pendapatan APBN karena kehilangan produksi PHE ONWJ sebesar 40 ribu bph minyak dan 200 mmscfd gas, setara dengan Rp60 miliar per hari atau Rp21 triliun per tahun," kata Adiatma dalam diskusi 'Pelabuhan Cilamaya untuk Siapa' di Jakarta, Selasa 10 Maret 2015.

Selain itu, lanjutnya, pasokan gas ke PLTG Muara Karang dan PLTG Tanjung Priok akan terganggu. Sebelumnya disebutkan bahwa 60 persen gas dari blok tersebut dialirkan ke PLTG-PLTG di Jakarta dan 40 persen dialirkan ke industri, salah satunya industri pupuk.

"Jakarta akan terdampak langsung karena sumber gas ini untuk menjalankan pembangkit PLN. Jakarta bisa gelap," kata dia.

Di blok migas itu, ada pipa yang mengalirkan bahan bakar minyak (BBM) dan gas ke kilang Balongan. Kalau operasional pipa-pipa migas itu berhenti, dikhawatirkan pasokan migas ke kilang Balongan dari ONWJ akan terganggu. Ketersediaan BBM untuk wilayah Jakarta dan pasokan BBG untuk TransJakarta dipastikan akan terganggu.

"Pasokan gas untuk industri, seperti Pupuk Kujang dan Krakatau Steel maupun 27 industri lokal akan terhenti," tambahnya. (asp)

![vivamore="Baca Juga :"]

Alasan Pemerintah Pindahkan Lokasi Pelabuhan Cilamaya
[/vivamore]
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan

Jonan Surati Jepang Bangun Pelabuhan Pengganti Cilamaya

Disebutkan, Jepang paling lambat beri jawaban akhir Maret.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2016