Rupiah Tembus 13.191, Jokowi: BI Tenang-tenang, Saya Juga

Usai pertemuan, Jokowi makan soto di Solo
Sumber :
  • Vivanews/FajarSodiq

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus merosot sebesar 15 poin, atau 0,11 persen dibandingkan sehari sebelumnya pada perdagangan akhir pekan, Jumat 13 Maret 2015. Rupiah tembus ke level Rp13.191 per dolar AS, sekaligus menjadi rekor terburuk barunya sejak krisis moneter 1998 yang mencapai Rp17 ribu.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah tembus ke level Rp13.191 per dolar AS. Dengan demikian, selama sepekan terakhir, mata uang garus selalu berada di tren negatif di kisaran Rp13.047-Rp13.191 per dolar AS.

Merespons pelemahan kurs rupiah akhir-akhir ini, pemerintah dan BI tampak tidak memperlihatkan kekhawatirannya. Bahkan, sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa terkait pelemahan rupiah karena lebih didorong faktor ekonomi global.

Selain itu, dia mengungkapkan, fokus pemerintah saat ini adalah bagaimana mengambil keuntungan dari pelemahan tersebut. Salah satunya dengan menumbuhkan sektor rill di dalam negeri.

Di sisi lain, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter juga diyakini telah berupaya menjaga fluktuasi rupiah di level yang aman. "Gubernur BI-nya tenang-tenang, ya saya juga tenang-tenang dong," ungkap Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis 12 Maret 2015.

Namun, Ekonom Mandiri, Anton Gunawan, memproyeksikan bahwa laju rupiah terhadap dolar AS berpotensi mencapai Rp13.600 pada bulan Mei, atau Juni mendatang.

Menurutnya, melemahnya rupiah disebabkan oleh The Fed yang belum bisa memastikan kapan suku bunga dinaikkan, di mana berdampak pada fluktuasi pasar.

"Rupiah agak berat untuk bertahan lebih kuat sekarang, tidak lagi bicara di angka Rp12.000 tapi di Rp13.000 ke atas. Bahkan, bisa sampai ke Rp13.600. Dan, bahayanya pada Mei hingga Juni," ujarnya di Financial Club Jakarta, Kamis, 12 Maret 2015. (asp)

BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga



Baca Juga:

 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016