Jelang Eksekusi Mati Duo Bali Nine, RI-Australia Tetap Intim

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Kisruh politik dan hukum jelang eksekusi terpidana mati kasus narkoba duo Bali Nine, ternyata tidak memengaruhi kerja sama ekonomi Indonesia dan Australia. Hal tersebut, terlihat dari kinerja perdagangan kedua negara yang masih intim saat ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, Senin 16 Maret 2015, mengungkapkan bahwa kinerja ekspor RI ke Australia meningkat menjadi RpUS$197,8 juta pada Februari dari sebelumnya US$184,4 juta.

"Impornya juga naik menjadi US$380,9 juta dari sebelumnya pada Januari sebesar US$355 juta," kata Suryamin di kantornya, Jakarta.

Dia pun menjelaskan, setidaknya ada lima komoditas yang saat ini masih diimpor dari Australia, yaitu, gandum, sapi hidup, bahan bakar mineral, susu mentega, dan telur, serta bahan kimian anorganik.

Data BPS mencatat, dari sejumlah komoditas tersebut, justru kinerja impornya mengalami peningkatan. Gandum misalnya, peningkatannya pada Februari lalu mencapai 17,3 persen, atau menjadi US$99,31 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$84,66 juta.

Selain itu, lanjutnya, impor bahan kimia anorganik dari negara Kangguru tersebut, juga mengalami kenaikan sebesar 162 persen. Dari US$7,5 juta menjadi US$ 19,5 juta.

Indonesia Jamin Tak Ada Hukuman Mati untuk Jessica

Sementara itu, impor susu, mentega, dan telur naik dari US$15,6 juta menjadi US$20,6 juta.

Adapun, komoditas yang mengalami penurunan adalah impor sapi hidup dari US$52,45 juta pada Februari 2014 menjadi US$37,3 juta, atau turun 28,88 persen

Akibat peningkatan produksi dalam negeri, impor bahan bakar mineral juga mengalami penurunan sebesar US$4,81 persen, dari US$33,4 juta menjadi US$31,8 juta pada Februari lalu. (asp)



Baca Juga:

Datang ke San Fransisco, Jokowi Disambut Unjuk Rasa
Warga Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran saat masih berada di Bali.

Ibu Mendiang Bali Nine: Pak Jokowi, Anda Begitu Kejam

Menurutnya, nyawa Myuran Sukumaran diambil secara brutal April 2015.

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2016