Demam Batu Akik Dorong Ekspor Perhiasan dan Permata

Harga Batu Akik Tak Rasional, Masyarakat Butuh Edukasi
Sumber :
  • Dwi Royanto/Semarang

VIVA.co.id - Demam batu akik di dalam negeri diharapkan bisa menjadi salah satu alat untuk mendorong ekspor perhiasan dan permata asli Indonesia, di masa depan. Alasannya, kinerja ekspor barang tersebut tercatat mengalami penurunan.

Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, Senin 16 Maret 2015, mengungkapkan bahwa saat ini, booming batu akik belum merambah pasar ekspor. Padahal, potensinya sangat besar seperti batu mulia dan permata asal Indonesia lainnya, contohnya emas, perak, berlian, dan mutiara.

"Emas perhiasan kita sudah lama jadi unggulan, mudah-mudahaan dengan ramainya batu itu dapat masuk pasar dunia," tutur Suryamin di kantornya, Jakarta.

Untuk masuk pasar Internasional, batu akik, menurutnya, bisa lebih dikembangkan menjadi perhiasan, atau kerajinan khas daerah tertentu. Hal ini, dapat terwujud mengingat kinerja manufaktur sektor tersebut terus berkembang.

"Tentu, belum bisa dilihat satu hingga dua bulan untuk pasar luar negeri. Kalau dalam negeri memang sedang ramai," jelasnya.

Data BPS mencatat bahwa kinerja ekspor Februari, mengalami penurunan dibandingkan Januari 2015. Penurunan tercatat dari US$768,5 juta menjadi US$538,4 juta.

Namun, selama 2015, kinerja ekspor barang ini mengalami peningkatan dari US$860 juta pada periode yang sama tahun lalu, menjadi US$1.306 miliar. (asp)

Kopi Terakhir Pedagang Akik sebelum Lapaknya Digusur



Baca Juga:

Batu Akik Souvenir PON XIX Tahun 2016

Garut Siap Kirim Ribuan Akik untuk Cenderamata PON Jabar

Untuk cenderamata peraih medali emas di PON XIX.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016