Neraca Perdagangan Surplus di Tengah Anjloknya Rupiah

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel Sidak ke Gudang Bulog
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Neraca perdagangan Februari 2015 masih mencatat surplus. Padahal, nilai tukar rupiah masih melemah.

Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel mengatakan surplus bulan Februari 2015 sebesar US$783 juta. Angka ini didapat dari total ekspor yang mencapai US$12,3 miliar dan impor US$11,6 miliar.

RI Ingin Surplus Dagang dengan Mesir Lampaui Rp12 Triliun

Menurut dia, surplus perdagangan ini juga didorong surplus neraca perdagangan migas sebesar US$174,1 juta dan surplus perdagangan nonmigas sebesar US$174,1 juta.

Rachmat juga mencatat bahwa dalam neraca perdagangan Februari, ada beberapa negara mitra dagang yang menyumbang surplus, yaitu India, Belanda, Filipina dan Swiss. Kelima negara mitra itu menyumbang surplus sebanyak US$2 miliar.

"Sementara itu, Thailand, Tiongkok, Brasil, Australia dan Kanada menyumbang defisit US$4,7 miliar," kata Rachmat di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa 17 Maret 2015.

Seperti yang diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan tersebut disokong oleh surplus neraca perdagangan migas dan nonmigas.

Kepala BPS, Suryamin, mengatakan bahwa selain surplus secara nilai, neraca perdagangan Februari 2015 juta tercatat surplus secara volume sebanyak 27,61 juta ton. Angka ini diperoleh dari surplus sektor nonmigas sebanyak 27,76 juta ton dan defisit sektor migas sebesar 0,15 juta ton.

Baca Juga:

Neraca Perdagangan Februari Surplus
Ilustrasi mata uang.

Rupiah Tak Terbantu Data Neraca Perdagangan

Penguatan dolar karena memanfaatkan momentum The Fed.

img_title
VIVA.co.id
16 Maret 2016