Rupiah Kembali Menguat, Menkeu: Kebijakan BI Tepat

proses penghitungan uang di bank
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
- Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat, pada perdagangan Rabu 18 Maret 2015. Rupiah mampu melaju positif dengan kenaikan sebesar 45 poin, atau 0,34 persen dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya yang juga menguat di level Rp13.209 per dolar AS.

BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah tembus ke level Rp13.164 per dolar AS. Penguatan ini pun dinilai sebagai imbas dari respons positif para pelaku pasar terhadap kebijakan BI yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) pada 7,5 persen.

Semalam, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh BI dengan mempertahankan suku bunganya adalah langkah yang tepat.

Menurut Bambang, selain mendukung rupiah dengan kebijakan tersebut juga bertujuan untuk mengarahkan defisit neraca transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat di kisaran 2,5 hingga tiga persen terhadap produk domestik bruto (GDP) dalam jangka menengah.

Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi

"Sudah jadi bagian dari BI untuk mengintervensi pasar keuangan dalam menjaga stabilitas rupiah. Kebijakan BI ini diharapkan dapat tetap difokuskan pada menjaga stabilitas makro ekonomi di tengah meningkatnya ketidakpastian di pasar global," tutur Bambang di rumah dinasnya, Jakarta, Selasa 17 Maret 2015.

Di sisi lain, Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, perkiraan Bank Sentral AS (The Fed) yang masih bersikap dovish (suatu kebijakan yang mendapatkan respons negatif) terkait rencana kenaikan suku bunganya memberikan angin segar bagi rupiah.

Menurut Reza, di pasar spot global, terjadinya aksi ambil untung terhadap laju dolar AS juga turut memberikan sentimen positif bagi pergerakan mata uang garuda.

"Jelang pengumuman The Fed yang masih melangsungkan rapat mendorong rupiah masih tetap berpotensi menguat. Kisarannya masih belum jauh di level Rp13.200-Rp13.215 per dolar AS," tambahnya. (asp)

Baca Juga:

 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016