Bursa Wall Street Tertekan Kelesuan Dolar AS

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa dini hari, 24 Maret 2015. Pelemahan ini disebabkan oleh respons negatif para pelaku pasar terhadap gejolak ekonomi terkait konsolidasi dolar dan harga minyak mentah.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah

Seperti mengutip dari CNBC, indeks Dow Jones turun 11,61 poin atau 0,06 persen ke 18.116,04, S&P500 melemah 3,68 poin atau 0,17 persen ke 2.104,42 dan Nasdaq merosot 15,44 poin atau 0,31 persen menjadi 5.010,97.

"Sekarang pasar saham sangat bergantung bagaimana perdagangan dolar," ujar Kepala Strategi Pasar di Boston Private Wealth, Robert Pavlik dalam keterangannya.

Menurut dia, saat ini pasar cenderung mengikuti pergerakan dolar. "Ketika dolar turun maka pasar mengikuti hal yang sama. Ini akan terjadi sampai kita mendapatkan laporan ekonomi yang lebih baik," tuturnya.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat

Untuk diketahui, dolar AS melemah tipis 1,5 persen terhadap mata uang dunia, karena euro sedikit lebih tinggi mendekati level US$1,09. Sedangkan, minyak berjangka naik 88 sen ke level US$47,45 per barel setelah menyentuh level rendahnya di US$42,75 per barel.

![vivamore="Baca Juga :"]

Saham Jepang Bikin Bursa Asia Naik
[/vivamore]
Ilustrasi Wall Street

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016