- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id - Sebanyak 75 usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia diberikan pelatihan dalam proyek "Masa Depan Hijau, Efisiensi Energi, dan Jejak Karbon" oleh TUV SUD, sebuah organisasi jasa internasional yang berpusat di Jerman.
Fungsinya adalah melayani segmen bisnis industri, mobilitas, dan manusia yang berada di Jakarta dan Surabaya.
General Manager TUV SUD Indonesia, Eric Paulsen, mengatakan bahwa proyek ini bekerja sama dengan Badan Investasi dan Kerja Sama Pembangunan Jerman. Tujuannya, guna berpartisipasi dalam audit energi, menciptakan tolak ukur penggunaan energi dan menerapkan proses efisiensi energi serta menghemat biaya.
"75 UKM tidak perlu berinvestasi pada peralatan baru atau tambahan tenaga kerja untuk menjadi perusahaan ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujar Eric di Jakarta, Rabu 25 Maret 2015.
Solusinya, kata Eric, terletak pada kegiatan review, perbaikan praktik usaha berjalan dan pemeliharan peralatan menjadi salah satu langkah untuk hemat energi.
"Perusahaan juga bisa menghasilkan peningkatan kualitas produk dan kesejahteraan karyawan," tuturnya.
Menurut Eric, dalam modul pelatihan yang diberkan kepada para UKM Indonesia, mencakup semua aspek penting berupa pengetahuan manajemen energi dan bagaimana menerapkannya.
Sementara itu, salah satu peserta UKM, Nanang Sugianto dari PT Amerta Indah Otsuka mengatakan, dalam pelatihan ini dapat mengimplementasikan apa yang telah dipelajari.
"Perusahaannya telah menurunkan pengguna energi secara signifikan dan menjadi lebih produktif," kata Nanang.
Selain itu, dalam proses kerjanya, dia bersama rekan-rekan kerja lainnya dapat lebih inisiatif, sederhana, tapi praktis. "Ini guna mentransformasi operasi bisnis mereka agar benar-benar ramah lingkugan serta menghasilkan laba usaha yang lebih tinggi," tuturnya. (art)
![vivamore="Baca Juga :"]
Lazada Beri Jalur Globalkan Produk UKM Lokal
Produk dari 12 UKM telah didistribusikan di Malaysia
