BBM Naik Lagi, Organda DIY Bingung dengan Pemerintah

Angkutan umum (angkot).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta mengaku bingung dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM yang kedua kalinya.

YLKI : Banyak Masyarakat Tak Sadar Subsidi BBM Sudah Dicabut

Padahal, Organda DIY sebelumnya sudah melakukan penurunan tarif angkutan umum saat pemerintah menurunkan harga BBM.

"Kita belum bersikap atas kebijakan kenaikan BBM, baik premium dan solar. Kita masih bingung dan serba repot," kata Agus Adrianto, Ketua Organda DIY, Sabtu 27 Maret 2015.

Meski masih belum bersikap, namun kenaikan BBM jenis solar dan premium dinilai pasti memberatkan pelaku usaha angkutan darat. Apalagi saat ini harga suku cadang juga naik akibat rupiah yang melemah.

"Sangat berat bagi pelaku usaha angkutan darat apalagi loadfactor angkutan darat sangat minim. Akibatnya pendapatan juga turun," ujarnya.

"Kalau angkutan darat naik maka penumpang akan ganti angkutan lain seperti menggunakan sepeda motor meski harus kredit," lanjutnya.

Lebih jauh Agus mengatakan, dengan harga BBM yang fluktuatif seperti ini dan agar ada kepastian usaha, seharusnya pemerintah memberi kebijakan subsidi bagi angkutan umum agar tidak terus merugi.

"Bisa saja pemerintah menunjukkan beberapa SPBU sebagai rujukan angkutan umum untuk mengisi BBM yang telah disubsidi atau dengan cara yang lainnya, agar tidak terjadi penyelewengan BBM bersubsidi untuk angkutan umum," tuturnya.

![vivamore="Baca Juga :"]

Transparansi Perhitungan Harga Premium Dipertanyakan

DPR: Penurunan Harga Solar Rp200 Kurang Efektif

[/vivamore]
Harga Baru BBM

YLKI Pertanyakan ke Mana Dana Subsidi BBM

Belum jelas alokasi dana subsidi yang berjumlah Rp300 triliun/tahun.

img_title
VIVA.co.id
31 Oktober 2015