Ancaman Deflasi Tiongkok Makin Dekat?

Ilustrasi mata uang China yuan.
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik
- Gubernur bank sentral Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Zhoun Xiaochuan memperingatkan agar RRT mewaspadai adanya deflasi. Pengambil kebijakan harus mengamati penurunan ekonomi global serta turunnya harga-harga komoditas.

Volume Ekspor China Meningkat, Bawa Angin Segar bagi RI?

Komentar Zhou cenderung menambah kekhawatiran bahwa RRT berpotensi tergelincir ke dalam deflasi. Komentar Zhou itu juga menggarisbawahi soal meningkatnya kegelisahan di kalangan pembuat kebijakan, karena ekonomi terus kehilangan momentum meskipun telah banyak langkah stimulus.
Investor China Akan Relokasi Pabrik ke Indonesia


"Inflasi di Tiongkok juga menurun. Kami perlu waspada, apakah kondisi ini akan membawa deflasi atau tidak," ujar Zhou di hadapan forum tinggi di Boao, Kepulauan Hainan, Tiongkok, Minggu 29 Maret 2015.


Mengutip
Reuters
, Zhou menambahkan, meski kondisi saat ini merupakan bagian dari rencana reformasi ekonomi yang berlangsung saat ini, Zhou menganggap perlambatan inflasi terlalu cepat.


Beijing bertekad untuk menjaga perekonomian terbesar kedua di dunia ini. Mereka tidak ingin jatuh dalam resesi dan deflasi, seperti dialami tetangganya, Jepang.


Surat kabar yang diterbitkan Bank Rakyat China (The People's Bank of China/PBOC) bulan lalu, memperingatkan bahwa Tiongkok nyaris tergelincir ke deflasi.


PBOC telah memangkas suku bunga dua kali sejak November dan mengambil langkah-langkah lain untuk mendukung pertumbuhan. Tetapi, ekonom percaya, PBOC akan "dipaksa" untuk mengambil langkah-langkah lebih agresif dalam beberapa bulan mendatang jika harga komoditas dan ekonomi terus melemah. (art)


![vivamore="
Baca Juga
:"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya