Sumber :
- REUTERS / Kyodo
VIVA.co.id
- Jumlah kontrak produksi semua sektor industri di Jepang pada bulan Februari menunjukkan penurunan. Ini mengindikasikan ekonomi Negeri Sakura itu masih melanjutkan tren pelemahan.
Semua kontrak produksi, mulai dari kosmetik, komputer, semikonduktor, konstruksi alat berat turun 3,4 persen dibanding bulan sebelumnya. Demikian menurut data yang dirilis Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, dilansir MarketWatch , Senin 30 Maret 2015.
Baca Juga :
Melesat Jadi Pangdam, Mayjen TNI Haryanto Serahkan Jabatan Panglima Divif 2 Kostrad ke Sohibnya
Semua kontrak produksi, mulai dari kosmetik, komputer, semikonduktor, konstruksi alat berat turun 3,4 persen dibanding bulan sebelumnya. Demikian menurut data yang dirilis Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, dilansir MarketWatch , Senin 30 Maret 2015.
Penurunan produksi tersebut jauh lebih besar ketimbang prediksi para ekonom. Menurut survei The Wall Street Journal dan Nikkei, ekonom memperkirakan kontrak produksi Jepang pada Februari hanya turun 1,8 persen.
Saat ini, Jepang masih dalam tahap pemulihan dari terpaan badai resesi ekonomi akhir tahun lalu. Kondisi itu membuat Jepang menaikkan pajak penjualan untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir. Namun, fase pemulihan resesi berjalan lambat.
Kementerian Keuangan, Perdagangan, dan Industri Jepang memprediksi kontrak produksi bulan Maret juga akan menurun. Angkanya bisa mencapai 2 persen, sebelum akhirnya diprediksi naik 3,6 persen pada April mendatang.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Penurunan produksi tersebut jauh lebih besar ketimbang prediksi para ekonom. Menurut survei The Wall Street Journal dan Nikkei, ekonom memperkirakan kontrak produksi Jepang pada Februari hanya turun 1,8 persen.