Sumber :
- Setkab.go.id
VIVA.co.id
- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyadari munculnya isu ada oknum yang mencoba keruk keuntungan pribadi dari program hibah traktor pemerintah untuk para petani. Pemerintah, lanjut Amran, akan bertindak tegas apabila terbukti ada permainan.
Baca Juga :
Indonesia Terancam Krisis Petani
Amran mengaku telah menindaklanjuti selentingan soal kecurangan di empat kabupaten yang menerima bantuan traktor itu. Namun, karena masih diselidiki, Amran enggan untuk menjabarkan nama-nama kabupaten tersebut.
Baca Juga :
Jokowi Buat Proyek Keroyokan di Brebes
"Isunya di daerah-daerah tersebut, katanya setiap traktor harus ditebus dulu kalau mau diambil. Harga tebusannya Rp 1 juta sampai 3 juta," kata Amran di kantornya, Senin 30 Maret 2015.
Mengetahui hal tersebut, Amran memerintahkan timnya untuk mengecek praktik curang yang merugikan itu. Namun hingga saat ini, setelah dilakukan pengecekan di lapangan, pihaknya tidak menemukan bukti apa pun.
"Saya cek itu tidak ada. Hanya isu saja. Dan, meski pun ada, dan nanti kalau kita temukan hal seperti itu kita akan dorong pelakunya ke penegak hukum," tambahnya
Lebih lanjut dirinya mengatakan, saat ini sudah 50 persen dari 60 ribu traktor sudah terdistribusi ke petani. Proses pengadaannya, menurut Amran dilakukan dengan penunjukan langsung, sehingga realisasinya dapat lebih cepat.
"Kami mengubah sistem tender menjadi penunjukan langsung. Itu sesuai yang diperintahkan dalam Perpres Pak Presiden," tambahnya. (ren)
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mengetahui hal tersebut, Amran memerintahkan timnya untuk mengecek praktik curang yang merugikan itu. Namun hingga saat ini, setelah dilakukan pengecekan di lapangan, pihaknya tidak menemukan bukti apa pun.