Gelar Rakernas, Ini Fokus Kementerian Pertanian

Menteri Pertanian: Stok Beras Cukup
Sumber :
  • Fajar Sodiq/Solo
VIVA.co.id
Indonesia Terancam Krisis Petani
- Kementerian Pertanian Republik Indonesia menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung di Kantor Pusat Pertanian, di Ragunan, Jakarta Selatan, Senin 30 Maret 2015.

Indonesia Peringkat Pertama Statistik Pertanian ASEAN

Rakernas ini merupakan satu forum pertemuan pelaksana pembangunan pertanian dari Pusat dan Daerah. Dalam bahasanya, rakernas ini lebih memfokuskan upaya khusus (Upsus) swasembada pangan dan peningkatan produksi komoditas strategis APBN-P tahun 2015.
Jokowi Buat Proyek Keroyokan di Brebes


Menteri Pertanian RI, Amran Sulaeman, dalam sambutannya mengatakan, salah satu bahasan penting adalah membahas upaya khusus pencapaian swasembada pangan
.
Hal yang menjadi bahasan, yaitu operasionalisasi konsep integrasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran untuk percapaian swasembada pangan dan peningkatan komoditas strategis.


"Kita berharap dalam pelaksanaan program sesuai dengan sasaran dan aturan yang berlaku," ujar Amran


Menurut Amran, komoditas utama pada program Upaya Khusus Swasembada Pangan adalah padi, jagung, kedelai, gula, daging sapi, cabai merah dan bawang merah.


"Upsus swasembada pangan dimulai tahun 2014 dengan dana kontigensi 2014, kemudian dilanjutkan tahun 2015 dengan dana refocusing (perbaikan) APBN-P Kementerian Pertanian tahun 2015. Dan, penggunaan dana refocusing telah dilaksanakan sejak Januari 2015, sementara dengan dana APBN-P dimulai sejak bulan april 2015," katanya


Selain itu, sasaran dari rakernas upsus swasembada pangan dengan APBN-P 2015 ini, lanjut Amran, terdapat 15 sasaran. Diantaranya rehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk areal pertanaman seluas 1,1 juta hektare, opitmasi lahan seluas 530 ribu hektare, pengadaan benih padi jagung, system of rice intensification, pengembangan 1.000 desa mandiri benih dan bantuan pupuk untuk areal pertanaman.


"Kita juga fokuskan percepatan kelahiran ternak sapi, pengadaan bibit sapi, baik itu kelompok dan pengembangan ternak non sapi. Dan pengembangan tanaman cabai, bawang merah, tebu dan penyuluhan dan diklat sebanyak 24.000 unit," ungkapnya.


Untuk terciptanya swasembada pangan di lapangan, Amran berharap seluruh pelaksana baik tingkat provinsi, kabupaten hingga kota bisa lebih meningkatkan kordinasi dengan pihak terkait, seperti kegiatan pelaksanaan, pendampingan dan pengawalan secara intensif.


"Termasuk dengan instansi terkait seperti kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat, Badan pusat statistik (BPS), BKPP, Kejaksaan Agung, Polri, TNI AD dan Perguruan Tinggi," tambahnya.


![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya