Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memetakan kondisi di suatu daerah dari segala aspek, baik politik, sosial dan potensi ekonomi yang ada.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Kepala BKPM, Franky Sibarani, Selasa 31 Maret 2015 mengungkapkan, informasi tersebut penting untuk merumuskan kebijakan investasi di masing-masing daerah. "Selama ini, BKPM kurang mendapat informasi terkait suatu wilayah," ujarnya.
Informasi yang didapatkan dari BIN, menurut dia, akan dijadikan bahan pembuatan peta investasi daerah. Nantinya, investasi yang masuk dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan di daerah masing-masing.
"Melalui pengembangan potensi investasi yang disesuaikan dengan karakter wilayah setempat," tuturnya.
Sebagai informasi, BKPM menargetkan laju investasi pada tahun ini sebesar Rp519,5 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas investasi di Jawa Rp282,6 triliun (54,4 persen), dan investasi di luar Jawa Rp236,9 triliun (45,6 persen).
"Kami menargetkan proporsi investasi Jawa dan luar Jawa akan berbalik menjadi 38 persen berbanding 62 persen pada 2019," ungkapnya.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua pihak di Jakarta pada hari ini. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Franky dan Kepala BIN, Marciano Norman. (art)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Melalui pengembangan potensi investasi yang disesuaikan dengan karakter wilayah setempat," tuturnya.
