- Antara/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menembus rekor tertinggi baru sepanjang sejarah pada penutupan perdagangan Selasa, 31 Maret 2015. Indeks saham menguat sebesar 80,02 poin atau 1,47 persen menjadi 5.518,68.
Untuk diketahui, sebelumnya terjadi pada penutupan perdagangan 6 Maret 2015. Saat itu, IHSG menetap di level 5.514,79, naik 63,84 poin atau 1,17 persen dibandingkan sehari sebelumnya.
Menguatnya indeks seiring dengan 197 saham naik, 101 saham turun dan 92 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan. Untuk volume perdagangan mencapai 7,06 miliar saham dengan nilai Rp7,71 triliun.
Hingga ditutupnya sesi kedua sekaligus mengakhiri bulan Maret, level terendah indeks sempat menyentuh ke 5.484,05. Kenaikan IHSG pun turut berimbas terhadap indeks saham unggulan LQ45 yang terangkat 1,64 persen ke 962.
Di sisi lain, pencapaian rekor baru ini juga terdorong berkat meningkatnya volume pembelian asing di pasar reguler. Tercatat, pembelian bersih asing (net foreign buy) mampu menembus sebesar Rp529,57 miliar.
Menurut Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo Purnomo, kenaikan indeks ini sebagai respons positif para pelaku pasar terhadap data ekonomi dalam negeri yang akan dirilis besok, seperti inflasi, dan neraca perdagangan.
"Ini, juga ditambah oleh penguatan yang terjadi pada bursa saham global sehingga terlihat pemodal asing malah kembali masuk ke dalam pasar dan melakukan aksi belinya," ujarnya kepada VIVA.co.id.
Dalam mengantisipasi sentimen positif tersebut, dia menyarankan, pemodal sebaiknya memfokuskan diri pada saham-saham sektor perbankan, konsumsi dan retail.
Selain itu, tiga saham teratas yang terlihat menanjak, antara lain AMFG, ASII dan PANS. Sedangkan, ketiga saham lainnya yang harus berakhir di zona merah, yakni MPPA, INDF dan MYOR.
![vivamore="Baca Juga :"]
Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan
Pola pergerakan akan tetap terjaga.
