Harga Bahan Pangan Impor Naik, Lokal Stabil

Kebutuhan pokok.
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id
Harga Pangan Menurun, Konsumen Kembali Bergairah
- Lima hari setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), harga kebutuhan pokok cenderung stabil. Kenaikan justru terjadi untuk makanan-makanan impor.

DPR Desak Pemerintah Intervensi Harga Bahan Pokok

Pantauan
Survei Pekan Ketiga BI, Inflasi Juli Turun
VIVA.co.id , Rabu 1 April 2015, di Pasar Mampang, Jakarta Selatan, sejumlah komoditas dapur masih belum terpengaruh dengan kenaikan harga BBM.


Pedagang sembako di Pasar Mampang, Muji Rahayu (60) mengatakan, harga cabai, baik cabai keriting dan cabai rawit sampai saat ini masih di kisaran Rp20-30 ribu per kilogram (kg).


"Karena ongkos angkutnya tetap sama," kata Muji.


Muji menambahkan, harga-harga kebutuhan pokok lainnya, seperti gula pasir dijual Rp12.500/kg, bawang merah Rp35 ribu/kg, bawang putih Rp18 ribu/kg, minyak goreng Rp11.500/liter, dan telur ayam yang sebelumnya dibanderol Rp22 ribu turun menjadi Rp19 ribu/kg.


Bila komoditas lokal stabil, harga pangan impor justru mulai terlihat naik. harga-harga kebutuhan pokok impor yang mengalami kenaikan itu rata-rata dari negara India, Tiongkok, dan Australia.


"Kacang hijau yang tadinya Rp19 ribu, naik jadi Rp22 ribu per kilogram (kg). Biasanya ini kacang hijau dari India," kata pedagang lainnya, Anto (35).


Selain kacang hijau, kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga yakni, kacang kedelai Tiongkok (naik Rp4 ribu/kg). Ada juga keju yang semula berharga Rp175 ribu per dua kilogram, naik menjadi Rp185 ribu.


Meski begitu, harga beras cenderung stabil di kisaran Rp8 ribu sampai Rp12 ribu per liter. "Karena beras lokal, dan masuk masa panen. Sama seperti telur ayam yang juga turun harga," timpal Aji. (ren)


![vivamore="
Baca Juga
:"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya