Kimia Farma Bidik Laba Bersih Rp265 Miliar

Waspada dan Hindari Obat Pengantar Maut
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - PT Kimia Farma Tbk (berkode saham KAEF) menargetkan perolehan laba bersih pada tahun ini sebesar Rp265 miliar, atau meningkat dibandingkan dengan perolehan laba bersih perseroan pada tahun 2014 yang sebesar Rp234,63 miliar.

Direktur Keuangan Kimia Farma Farida Astuti mengatakan, peningkatan laba bersih akan didorong dengan meningkatnya penjualan perseroan pada tahun ini yang diharapkan dapat mencapai Rp5,4 triliun. Angka tersebut, naik 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,52 triliun.

"Penjualan akan mencapai Rp5,4 triliun, tumbuh 16 persen, laba bersih jadi Rp265 miliar tahun ini," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 8 April 2015.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Kimia Farma Rusadi Rosman menyampaikan, hingga Februari, laba perseroan telah tumbuh sebesar 25 persen dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama tahun sebelumnya.

"Di Januari dan Februari kita ada growth di penjualan dan laba. Laba lebih dari 25 persen pertumbuhan, penjualan tidak sampai 10 persen sampai Februari," ujarnya.

Sebagai informasi, di sepanjang tahun 2014, perusahaan berhasil mencetak laba sebesar Rp234,63 miliar atau naik 9,36 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp214,55 miliar.

Kimia Farma Bagi 20% Laba Bersih untuk Pemegang Saham

Penjualan bersih KAEF hingga akhir tahun 2014 mencapai Rp4,52 triliun atau naik 3,98 persen dari penjualan bersih di tahun 2013 yang mencapai Rp4,35 triliun.

Sementara, beban pokok penjualan Kimia Farma di tahun 2014 naik menjadi Rp3,14 triliun dari sebelumnya Rp3,06 triliun di 2013. Laba bruto naik jadi Rp1,39 triliun dari sebelumnya Rp1,29 triliun di 2013.

Adanya kenaikan pendapatan yang berasal dari kurs mata uang asing di tahun 2014 sebesar 1,04 persen menjadi Rp9,24 miliar ikut memberi kontribusi terhadap perolehan laba perseroan.

![vivamore="Baca Juga :"]

Bangun Pabrik, Kimia Farma Anggarkan Rp1 Triliun
[/vivamore]
Obat-obatan

Kebijakan Ekonomi XI Diklaim Mampu Turunkan Harga

Bahan baku obat akan menjadi lebih murah.

img_title
VIVA.co.id
6 April 2016