Kimia Farma 'Korban' Pelemahan Rupiah, Harga Obat Naik

Proses penghitungan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mendorong PT Kimia Farma Tbk (berkode saham KAEF) menaikkan harga jual produknya.

Direktur Utama Kimia Farma, Rusdi Rosman mengatakan, pihaknya telah menaikkan harga jual berkisar di antara 5 hingga 12 persen.

Kimia Farma Bagi 20% Laba Bersih untuk Pemegang Saham

Menurut dia, kenaikan harga jual ini, karena bahan baku yang digunakan perseroan merupakan barang impor.

"Pelemahan rupiah, mau tidak mau menaikan harga untuk 40 produk. Naik berkisar antara 5-12 persen. Obat-obat yang naik itu, seperti ethical dan OTC. Generik tidak mungkin," ujarnya di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu 8 April 2015.

Selain itu, lanjutnya, dalam menghadapi pelemahan rupiah tersebut, persereoan tidak hanya menaikkan harga jual. Akan tetapi, perseroan juga akan menggenjot penjualan ekspor.

"Pelemahan rupiah kita punya strategi, pertama menaikan harga jual, dan kedua kita tingkatkan ekspor," ujarnya.

![vivamore="Baca Juga :"]

Bangun Pabrik, Kimia Farma Anggarkan Rp1 Triliun
[/vivamore]
Obat-obatan

Kebijakan Ekonomi XI Diklaim Mampu Turunkan Harga

Bahan baku obat akan menjadi lebih murah.

img_title
VIVA.co.id
6 April 2016