Bank Dunia Sarankan Indonesia Naikkan Pajak Energi

Menigisi bahan bakar ke mobil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Bank Dunia (World Bank) menilai, penurunan harga minyak dunia saat ini, merupakan kesempatan emas bagi negara-negara di kawasan Asia Timur, khususnya Indonesia untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan meningkatkan pajak energi.

Sebab, menurut Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Sudhir Shetty, Senin 13 April 2015, bagi banyak negara di kawasan, subsidi BBM dan beberapa pengeluaran pajak, merugikan belanja publik pemerintah dan melemahkan transaksi berjalan.

"Dengan harga minyak rendah, berbagai negara, apakah importir maupun eksportir minyak, sebaiknya melakukan reformasi penetapan harga BBM," ujarnya.

Dia mengapresiasi langkah Indonesia, yang melakukan pengurangan subsidi BBM, dan mengalihkan ke belanja yang lebih produktif, seperti infrastruktur.

Namun, menurutnya, momentum tersebut patut diperkuat dan diperluas meskipun, ketika harga minyak kembali merangkak naik. "Ini menuju kebijakan fiskal yang lebih adil dan berkelanjutan," tambahnya.

Menurut data The East Asia and Pasific Update, harga minyak dunia diperkirakan tetap rendah. Ini menguntungkan mayoritas negara Asia Timur, terutama Kamboja, Laos, Filipina, Thailand, dan beberapa negara di kawasan pasifik.

Namun, bagi negara-negara eksportir minyak di kawasan seperti Malaysia dan Papua Nugin,i akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dan pendapatan yang lebih rendah. (asp)

AIIB Mulai Cairkan Utang untuk RI US$216,5 Juta



![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Pertemuan IMF dan Bank Dunia Bahas Kejahatan Pajak
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma.

Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem

Sisanya, akan minta anggaran dari APBN.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016