- Antara/Joko Sulistyo
VIVA.co.id - Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, mengakui fakta dan realita kelautan di Tanah Air tidak relevan.
Artinya, potensi kelautan di Indonesia tidak imbang antara produksi dan ekspornya.
"Fakta laut kita terluas nomor dua di dunia, tapi ekspor kita nomor lima di Asia Tenggara," ujar Susi, di kantornya, Senin 13 April 2015.
Susi mengatakan, dalam menemukan titik temu antara fakta dan realita tersebut, diperlukan tekad yang besar dan kuat untuk mewujudkan cita-cita kelautan sebagai masa depan Tanah Air.
"Perlu tekad yang besar untuk menyamakan antara fakta dan realita. Menemukan titik temu keduanya agar menjadi relevan. Luas laut sama besarnya dengan angka ekspor," tuturnya.
Selain itu, Susi menuturkan, sumber daya kelautan Indonesia harus dijaga dan dilestarikan untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan demi mensejahterakan rakyat, serta meningkatkan prestasi Tanah Air.
"Menjadikan laut sebagai masa depan, berarti sumber daya laut tidak boleh habis dan harus bisa dari generasi ke generasi," tuturnya.
Dengan demikian, pihaknya sebagai departemen yang dipercaya oleh negara dalam mengelola sektor kelautan mengaku, akan sepenuhnya bekerja untuk kesejahteraan rakyat.
Hal tersebut juga disampaikan kepada calon pegawai negeri sipil (CPNS) dengan menyampaikan visi dan misi KKP.
"Dengan kesungguhan dan mutu bekerja, kami harus mengabdi pada negara untuk menyerahkan semua kepedulian untuk kepentingan rakyat," ujarnya.
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Luhut Bantah Bakal Buka Investasi Asing Sektor Perikanan
Perubahan daftar negatif investasi masih wacana.
