Harga Minyak Mentah Terus Melambung

Pipa minyak mentah bocor di Los Angeles
Sumber :
  • REUTERS/Phil McCarten

VIVA.co.id - terus mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Selasa dini hari, 14 April 2015. Harga naik di tengah kekhawatiran akan konflik di Yaman, perlambatan pengeboran AS dan harapan baru bahwa Iran tidak akan dapat dengan cepat menambahkan pasokan ke pasar jika kesepakatan tercapai pada program nuklir Teheran.

Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik

Seperti mengutip dari CNBC, minyak mentah Brent bulan depan naik 45 sen ke US$58,30 per barel. Ini setelah harga mengalami pergerakan di kisaran US$57,46 dan US$59,54.

Adapun minyak mentah AS ditutup naik 27 sen, atau 0,5 persen menjadi US$51,91 per barel. Kontrak naik ke level tertinggi di $53.10, yang berada masih di bawah MA 100 di $53.18 dan belum bisa berada di atas level teknikal utama sejak Juni 2014.

Kepala ekonom di International Energy Agency, Fatih Birol, mengatakan bahwa dampak dari suplai minyak Iran mungkin diperlukan waktu tiga sampai lima tahun. Menurut Fatih, pertumbuhan suplai minyak mungkin akan mengejutkan pada tahun ini.

Sedangkan data ekspor China yang lemah telah meningkatkan kecemasan tentang ekonomi di negara dengan tingkat ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Namun, juga memicu harapan untuk stimulus ekonomi yang bersamaan dengan data yang menunjukkan bahwa impor minyak China naik 14 persen di bulan Maret dibandingkan tahun lalu, meskipun impor turun dari bulan Februari. (one)

OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Persediaan AS Turun, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
 Rig minyak

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah

Tren ini terjadi jelang pertemuan rutin OPEC di Aljazair bulan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016