Garuda Gandeng Empat Bank Lakukan Hedging Rp1 Triliun

Dirut Garuda Indonesia Arif Wibowo
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - PT Garuda Indonesia Tbk (berkode saham GIAA) menggandeng PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), PT Bank Mega Tbk, ANZ Indonesia, dan Standard Chartered Bank Indonesia untuk kerja sama transaksi lindung nilai (hedging). Total nilai lindung nilai dari empat bank tersebut sebanyak Rp1 triliun.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo, mengatakan bahwa kemitraan hedging diimplementasikan lewat mekanisme transaksi cross currency swap tahap dua oleh keempat bank dengan total nilai Rp1 triliun.

PHK Sepihak, Garuda Indonesia Dinilai Melanggar Hukum

Keempat bank, sesuai porsi yang telah disepakati dalam perjanjian akan membayarkan kewajiban Garuda Indonesia selaku penerbit obligasi dalam denominasi rupiah kepada para pemegang obligasi efektif per 5 April 2015 dan Garuda Indonesia akan membayar seluruh kewajiban kepada keempat bank dalam denominasi dolar AS pada 5 Juli 2018.

Tujuan kemitraan lindung nilai adalah untuk memitigasi risiko yang dapat terjadi akibat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan sebaliknya.

"Transaksi cross currency swap merupakan bagian dari strategi 'Quick Wins' perusahaan untuk rebound di tahun 2015, di tengah tantangan yang dihadapi industri penerbangan dewasa ini, sekaligus sebagai bentuk komitmen Garuda untuk menindaklanjuti himbauan pemerintah berkaitan Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai BUMN," kata Arif di Jakarta, Selasa 14 April 2015.

Melalui transaksi cross currency swap, perusahaan pelat merah ini bisa mengurangi risiko melonjaknya biaya operasional akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar AS. Hal ini mengingat, biaya operasional penerbangan seperti pembelian avtur, maintenance pesawat, dan sewa pesawat dibayarkan dalam mata uang dolar AS.

"Efisiensi dari transaksi cross currency swap tahap dua selama masa tenor tiga tahun tiga bulan diperkirakan mencapai sebesar US$16,4 juta. Selain itu, dengan dipatoknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, pembayaran rupiah untuk biaya operasional dalam dolar AS menjadi stabil dan kegiatan operasional perusahaan dapat lebih konsisten," kata dia.

Mantan dirut Citilink ini mengatakan bahwa kemitraan dengan empat bank merupakan perluasan kemitraan Garuda Indonesia di bidang lindung nilai setelah sebelumnya juga menjalin kemitraan dengan tiga bank di bidang yang sama pada Februari 2015.

Sementara itu, Presiden Direktur BII Taswin Zakaria, Presiden Direktur Bank ANZ Joseph Abraham dan CEO Standard Chartered Bank Indonesia Shee Tse Koon, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan dukungan industri perbankan kepada perusahaan BUMN dalam mengelola pinjaman dan memitigasi risiko nilai tukar.

Selain itu, Dirut Bank Mega, Kostaman Thayib, mengatakan bahwa kerja sama dengan maskapai pelat merah ini merupakan awal bank ini untuk menyasar nasabah korporasi (wholesale banking), badan usaha di bidang keuangan non bank dan bank.
 
Sebagai informasi, penandatangan kerja sama itu dilakukan oleh Dirut Garuda, Arif Wibowo, dengan Presiden Direktur BII, Taswin Zakaria, Dirut Bank Mega, Kostaman Thayib, President Director ANZ Indonesia, Joseph Abraham, dan CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Shee Tse Koon. Penandatangannya dilakukan di kantor Garuda, Kebon Sirih, Jakarta. (asp)

Batas Tarif Diturunkan, Penumpang Garuda Diprediksi Naik



![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Garuda dan Lion Air Nyaris Tabrakan, Ini Penjelasan AirNav
Pesawat Garuda Indonesia gagal terbang

Mesin Rusak, Garuda Rute Semarang-Jakarta Gagal Terbang

Keberangkatan menunggu sparepart dari Jakarta

img_title
VIVA.co.id
22 Maret 2016