OJK: Suku Bunga Kredit Seharusnya Tidak Naik

Ilustrasi kredit mobil.
Sumber :
  • Istock
VIVA.co.id
Sukseskan Tax Amnesty, OJK Perlonggar Syarat Modal Sekuritas
- Survei perbankan Bank Indonesia (BI) triwulan I-2015 menunjukan bahwa ada kemungkinan rata-rata suku bunga kredit akan naik pada triwulan II. Kenaikan tersebut terjadi di tiga jenis kredit yaitu, suku bunga kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi.

DPD Minta Menkeu Tak Sembarang Sunat Anggaran Daerah

Besaran kenaikannya untuk kredit modal kerja dan kredit investasi diperkirakan sebesar dua basis poin (bps). Sementara untuk kredit konsumsi kenaikan hingga lima bps.
Kinerja Pasar Modal Awal Kuartal III Lampaui Ekspektasi


Meski begitu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad, mengatakan, kenaikan tersebut kemungkinan besar tidak akan terjadi. Sebab, perbankan harus berpegang kepada suku bunga acuan BI dalam menyesuaikan bunga kreditnya.


"Dengan bunga deposito yang lebih murah, semestinya suku bunga kredit juga turun," ujar Muliaman di kantor Kementerian Keuangan, Selasa 14 April 2015.


Hasil survei tersebut juga menunjukan optimisme perbankan bahwa pertumbuhan kredit akan lebih besar dari yang diperkirakan. Yaitu, dari 15,7 persen menjadi 17,1 persen sepanjang tahun ini.


Dia berharap optimisme tersebut dapat diserap pasar dengan baik. Sehingga, peningkatan kemampuan penyaluran kredit perbankan tersebut dapat terwujud.


"Nah, kalau daya serapnya besar, maka juga akan tumbuh besar," lanjut Muliaman.


Lebih lanjut, menurutnya, optimisme perbankan tersebut didorong oleh longgarnya likuiditas perbankan saat ini. Namun, dirinya mengigatkan, tingginya pertumbuhan kredit tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi perbankan.


"Kami berharap kemampuan melakukan
lending
bank itu besar," kata Muliaman.


![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya