Sumber :
VIVA.co.id
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatat laba bersih setelah pajak pada triwulan pertama tahun ini sebesar Rp687 miliar. Capaian itu turun 21 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Layanan Laku Pandai Danamon Rambah 5 Kota
Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Liem menjelaskan, turunnya laba tersebut disebabkan oleh pelambatan penyaluran kredit yang terjadi awal tahun ini. Hal itu menyebabkan menurunnya pendapatan bunga.
Baca Juga :
2015, Laba Bersih Bank Danamon Anjlok 8 Persen
"Perseroan mencatat kredit yang diberikan Rp135,7 triliun atau turun dibanding periode yang sama tahun 2013 yang mencapai Rp136 triliun," ujarnya di Jakarta, Kamis, 16 April 2015.
Lebih lanjut menurutnya, pendapatan bunga bersih jika dibanding triwulan sebelumnya tercatat menurun sebesar dua persen dari Rp3,5 triliun pada triwulan keempat, menjadi Rp3,43 triliun. Angka itu juga relatif stagnan jika dibandingkan secara tahunan, dimana triwulan pertama tahun lalu perseroan mencatat pendapatan bunga bersih mencapai Rp3,42 triliun.
Selain itu, Vera juga menyampaikan penurunan juga terjadi pada pendapatan jasa yang turun enam persen dibanding triwulan pertama tahun lalu menjadi Rp891 miliar. Pendapatan operasional pun tercatat turun tiga persen menjadi Rp4,32 triliun dibanding triwulan pertama tahun lalu.
“Pertumbuhan kredit dibanding tahun lalu flat, dan kedua, pertumbuhan mayoritas yaitu otomotif melambat,” tambahnya.
Kemudian menurut Vera, pada triwulan pertama tahun ini, kredit otomotif melalui Adira Finance juga mengalami penurunan menjadi Rp48,2 triliun, dibanding tahun lalu kredit otomotif yang di kisaran Rp50 triliun.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Perseroan mencatat pertumbuhan rasio tabungan dan giro (CASA) naik dari 42 persen triwulan pertama tahun lalu menjadi 46 persen dalam periode yang sama.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut menurutnya, pendapatan bunga bersih jika dibanding triwulan sebelumnya tercatat menurun sebesar dua persen dari Rp3,5 triliun pada triwulan keempat, menjadi Rp3,43 triliun. Angka itu juga relatif stagnan jika dibandingkan secara tahunan, dimana triwulan pertama tahun lalu perseroan mencatat pendapatan bunga bersih mencapai Rp3,42 triliun.
