Kenaikan Harga Minyak Tak Mampu Dongkrak Wall Street

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id -  Bursa saham Amerika Serikat (AS), atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Jumat dini hari, 17 April 2015.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pelemahan seiring dengan kegagalan dalam memanfaatkan momentum dari kenaikan harga minyak dan di tengah perhatian investor yang fokus tertuju ke laporan pendapatan (earnings) perusahaan di kuartal pertama tahun ini.

Seperti mengutip dari CNBC, data ekonomi mixed (bervariasi) dan komentar pejabat Federal Reserve (The Fed) juga turut membebani sentimen pasar.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah

Indeks Dow Jones turun 6,84 poin atau 0,04 persen ke 18.105,77. Demikian halnya dengan S&P500 dan Nasdaq, masing-masing melemah 1,64 poin atau 0,08 persen ke 2.104,99 dan 3,23 poin atau 0,06 persen menjadi 5.007,79.

Adapun, untuk harga minyak kembali mencatat penutupan tertinggi pada tahun ini. Itu, seiring eskalasi ketegangan di Yaman yang memacu kekhawatiran pasar tentang gangguan pasokan.

Di sisi earnings, Citigroup melaporkan pertumbuhan laba bersih yang solid, meski pendapatan meleset dari harapan. Goldman Sachs sukses melampaui estimasi laba dan pendapatan, terbantu oleh lonjakan aktivitas perdagangan di bulan Januari.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat

Pembangunan rumah di AS meningkat ke 0,926 juta unit pada bulan Maret, menunjukkan di bawah ekspektasi. Angka klaim awal pengangguran dilaporkan bertambah menjadi 294.000 pekan lalu. Sedangkan indeks prospek bisnis Fed Philadelphia untuk bulan April naik menjadi 7,5.

Di sisi lain, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta, Dennis Lockhart, mengatakan bahwa dirinya cenderung lebih memilih untuk menunggu data-data yang lebih kuat guna menjamin laju kenaikan suku bunga yang lebih stabil dan pasti. (ase)

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya