Pengusaha Keluhkan Agresivitas Pemerintah Naikkan Pajak

Sejumlah wajib pajak melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Tahunan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Target penerimaan pajak yang ditetapkan pemerintah tahun ini meningkat 40 persen dari tahun sebelumnya. Adanya kebijakan tersebut, dinilai malah membuat omzet di setiap sektor usaha menurun.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan, kebijakan pajak yang agresif ini dinilainya tidak tepat, mengingat kondisi ekonomi Tanah Air yang sedang melambat.

"Apalagi, target pajak pemerintah tahun lalu pun belum tercapai," kata Hariyadi, di Jakarta, Jumat 17 April 2015.

Hariadi menjelaskan, manfaat pajak pun tidak dirasakan secara maksimal oleh para pengusaha. Karena, menurut dia, yang terpenting saat ini adalah menggerakkan ekonomi dengan mengatasi masalah tenaga kerja.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey. Menurut dia, pertumbuhan penjualan ritel tahun ini diperkirakan hanya sekitar delapan persen.

"Ini akibat para konsumen mulai selektif dalam melakukan pembelian yang kurang perlu. Jadi, kami berharap, pemerintah dapat lebih berkomunikasi dan sosialisasi secara jelas, agar pengusaha menjadi jelas terhadap kebijakan yang akan diterapkan," kata Roy.

Seperti diketahui, tahun ini pemerintah menargetkan pemasukan dari pajak senilai Rp1.294 triliun.

Peningkatan penerimaan pajak ini nantinya akan membiayai berbagai program pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi pada 2015 sebesar 5,7 persen. (art)

Ahok Ditantang Naikkan Dana Bagi Hasil Pajak


![vivamore="Baca Juga :"]

Pejabat Tersandung Panama Papers Didesak Mundur
[/vivamore]
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati disambut meriah para pegawainya

Menkeu Akan Ubah Postur Belanja APBN-P 2016

Penerimaan pajak tahun ini terancam shortfall Rp219 triliun.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016