Rupiah Tumbang, Tren Negatif Diprediksi Berlanjut

Rupiah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah harus kembali terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan, Jumat 17 April 2015. Laju rupiah melemah sebesar 25 poin, atau 0,19 persen dibandingkan sehari sebelumnya sebesar Rp12.838.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah tembus ke level Rp12.863 per dolar AS. Dengan demikian, mata uang garuda gagal melanjutkan tren positifnya selama tiga hari berturut-turut.

Namun demikian, pelemahan yang terjadi masih bersifat terbatas. Rupiah pun sepanjang pekan ini terpantau bergerak stabil di kisaran Rp12.945-Rp12.979 per dolar AS.

"Surplusnya neraca perdagangan dan bertahannya BI rate di level 7,5 persen sangat membantu rupiah untuk tetap berada di bawah 13.000. Pelemahan ini disebabkan oleh sentimen global, di mana dolar AS kembali meningkat disertai melemahnya mata uang negara lainnya," ujar Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang, kepada VIVA.co.id.

Di sisi lain, Kepala Analis Pasar ForexTime (FXTM), Jameel Ahmad, mengatakan bahwa tren penguatan rupiah yang sempat terjadi dua hari sebelumnya tidak akan berlangsung lama.

Menurut Jameel, ada kecenderungan penguatan dolar akan terus terjadi hingga Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya. Ini mendorong permintaan akan mata uang negeri Paman Sam tersebut masih besar. (One)

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga
 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016