Kebutuhan Garam Nasional 2,6 Juta Ton

Garam.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengatakan bahwa kebutuhan garam nasional sebesar 2,6 juta ton pada tahun ini. Dia juga meminta agar industri garam lokal untuk meningkatkan kualitas produksinya, karena hingga saat ini masih dirasa kurang.

Pemerintah Diminta Mereformasi Tata Niaga Garam

Adapun, sektor industri garam yang paling banyak menggunakan garam adalah industri chlor alkali plant (soda kostik), aneka pangan, dan farmasi.

Akan tetapi, dia menyampaikan, kebutuhan yang tinggi ini belum dipenuhi oleh produksi dalam negeri, sehingga pemenuhan kebutuhannya diperoleh dari impor.

"Satu hal yang perlu diluruskan adalah impor garam tetap diteruskan, karena industri membutuhkan kualifikasi garam yang lebih tinggi daripada garam konsumsi," kata Saleh di Sampang, Madura, Jawa Timur, dikutip dalam keterangannya, Minggu 19 April 2015.

PP Perlindungan Nelayan Bakal Dikeluarkan

Menurut dia, kualitas garam yang dibutuhkan oleh industri tidak hanya terbatas pada NaCl yang tinggi atau minimal 97 persen. Masih ada syarat batas maksimal kandungan logam berat, seperti kalsium dan magnesium yang tidak boleh melebihi 400 ppm untuk industri aneka pangan. 

Sementara itu, untuk industri chlor alkali plan (soda kostik) menetapkan ambang batas maksimal 200 parts per million (ppm) serta kadar air yang rendah.

Pabrik Es dan Garam Akan Dibangun di Kupang

Garam industri farmasi digunakan untuk memproduksi infuse dan cairan pembersih darah harus mengandung NaCl 99,9-100 persen.

Di sisi lain, pemerintah melakukan program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan produksi garam. Kegiatan intensifikasi yang dilakukan, seperti penataan lahan, waduk penampungan dan perbaikan saluran primer. Ini telah dilakukan di sentra-sentra produksi garam eksisting dan pelaksanaannya secara bertahap.

Dia pun menjelaskan, salah satu ekstensifikasi yang dilakukan adalah pemanfaatan lahan yang kurang optimal, seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT). Alasannya, karena iklim di sana mendukung untuk produksi garam.

"Musim kemaraunya bisa berlangsung 7-8 bulan. Sebagian besar akan dilakukan di NTT yang memiliki lahan yang sangat luas," kata dia. (art)

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya