Empat Hari Beruntun Rupiah Tak Bertenaga

proses penghitungan uang di bank
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Masih menguatnya laju dolar Amerika Serikat (AS) membuat rupiah belum mampu keluar dari zona merahnya. Di hari keempatnya, Rabu 22 April 2015, dengan turun tipis 10 poin, atau 0,08 persen dibandingkan sehari sebelumnya sebesar Rp12.942.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah tembus ke level Rp12.952 per dolar AS.

"Euro juga melemah seiring dengan kekhawatiran mengenai masalah pembayaran utang Yunani. Ini, mendorong dolar AS mengambil kesempatan untuk menguat dan berimbas terhadap laju rupiah," ujar Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada kepada VIVA.co.id dalam pesan singkatnya.

Menurut Reza, saat ini pelaku pasar mencermati,  pembayaran utang Yunani terindikasi akan bermasalah maka Bank Sentral Eropa (ECB) akan meningkatkan kucuran euro-nya untuk mengatasi hal tersebut. Peningkatan permintaan akan euro tentunya melemahkan nilai mata uangnya.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Reza memperkirakan pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp12.938-Rp12.950 per dolar AS. "Diharapkan pelemahan masih bersifat terbatas," tambahnya.

 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016