Alasan Mengapa Anda Berinvestasi di Properti

Sumber :
  • Istimewa
VIVA.co.id
Metland Menteng Pasarkan Rumah Tipe Baru
- Guna mencapai kesejahteraan di masa mendatang seseorang membutuhkan strategi yang terukur. Selain bekerja dan menabung, investasi tidak boleh dilupakan, karena semakin lama investasi akan membesar dan menguntungkan secara finansial.

Pengembang Malaysia Garap Properti di Maja Rp11,29 Triliun

Sebelum berinvestasi, kita perlu menyadari ada beberapa sumber pendapatan.
Sinar Mas Land Akan Bangun Hunian Elit di Batam
Pertama yang biasa diperoleh dari gaji, pendapatan jenis ini biasanya dialokasikan untuk kebutuhan harian.


Hal tersebut, merupakan jenis pendapatan yang paling sulit diandalkan untuk mencapai kesejahteraan. Jenis
kedua
, pendapatan portofolio yang dihasilkan beragam aset kertas, seperti saham, obligasi, dan reksadana.


Selanjutnya, pendapatan pasif yang didapatkan dari properti dan royalti. Jenis
ketiga
, inilah yang paling mudah digunakan untuk mencapai kesejahteraan.


Kebanyakan orang memulai hidup dengan pendapatan sebagai karyawan. Yang perlu diketahui, untuk berinvestasi kita perlu mengalihkan pendapatan biasa menjadi pendapatan pasif.


Ini bisa dilakukan dengan berupaya memperoleh pendapatan lain dari investasi properti dan royalti. Berdasarkan perkembangan terakhir di masyarakat, properti masih menjadi primadona dibandingkan dengan investasi lainnya, seperti deposito, saham, surat berharga, reksadana, dan emas.


"Ada tiga syarat utama dalam mempertimbangkan pembelian properti. Pertama, pemilihan lokasi. Kedua adalah lokasi, dan yang ketiga lokasi menjadi faktor penting dalam pembelian properti," ujar Public Relation and Market Research PT Megapolitan Development Tbk, Bertus Mediyanto dalam keterangannya kepada
VIVA.co.id,
Jumat 24 April 2015.


Menurut Bertus, berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei, investasi yang dianggap paling menguntungkan adalah properti sebesar 34,8 persen, emas 30 persen, usaha sendiri 18,3 persen, saham, atau surat berharga 3,6 persen, dan investasi lainnya 13,3 persen.


Bahkan, kata dia, dari sekitar 600 ribu investor di Indonesia, sebanyak 60 persen di antaranya memilih berinvestasi dalam bentuk aset properti, seperti rumah, tanah, dan apartemen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya