Soal Blok Mahakam, Total dan Inpex Baru Lenyap di 2022?

Blok Mahakam
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Keputusan pemerintah yang menetapkan bahwa Pertamina resmi menjadi operator Blok Mahakam, Kalimantan Timur mulai 1 Januari 2018 mendapat respons positif.

Ini Rencana Pertamina Setelah Blok Masela Diputuskan

Namun, pemerintah juga diingatkan, agar kepemilikan Blok Mahakam 100 persen ada di tangan Pertamina, bukan lagi di tangan asing.

Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi menyampaikan bahwa idealnya memang saat Total E&P Indonesie dan Inpex selaku operator lama habis kontraknya pada 2017, maka seharusnya Blok Mahakam sepenuhnya dapat kembali ke tangan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Tidak ada hukum undang-undang yang kita langgar. Bahkan, dunia internasional akan menghormatinya, karena ini menyangkut kontrak," ujar Kurtubi di sela-sela kunjungannya ke kantor VIVA.co.id, belum lama ini.

Menurutnya, setelah 2017, sudah sewajarnya Pertamina tidak lagi berbagi keuntungan dengan siapa pun, termasuk pihak asing. "100 persen keuntungannya masuk ke negara kita," tegasnya.

Namun, dia mengungkapkan, ada situasi di mana Total dan Inpex ingin terus berada di Blok Mahakam dan dibungkus dengan sebutan transisi di masa lima tahun setelah 2017.

"Jadi, ada indikasi, mereka (Total dan Inpex) mengizinkan Pertamina masuk untuk lima tahun berikutnya dijadikan sebagai masa transisi. Sehingga, baru tahun 2022, Total dan Inpex benar-benar pergi," tutur anggota DPR dari fraksi Nasdem tersebut.

Dan mengenai hal tersebut, Kurtubi pun memperkirakan, kemungkinan pemerintah akan menyetujui keinginan dari Total dan Inpex.

"Kami dari fraksi Nasdem jelas tidak setuju. Harus ada ketegasan dari pemerintah, harus ada satu bahasa bahwa kontrak mereka sudah berakhir di 2017. Jadi, jangan lagi ada masa transisi," tambahnya. (asp)

Ilustrasi blok migas

SKK Migas Siapkan SK Alih Kelola Blok Mahakam

SK dibutuhkan agar produksi terus berjalan.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016