IHSG Masih Tak Bertenaga, Waspada Koreksi Lanjutan

Papan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVA.co.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) semakin menurun pada penutupan perdagangan Selasa 28 April 2015. IHSG melemah tipis sebesar 3,29 poin, atau 0,06 persen ke level 5.242,16.

, seiring dengan 168 saham turun, 135 saham naik, dan sebanyak 77 saham tidak mengalami perubahan. Dengan volume perdagangan mencapai 5,06 miliar saham, senilai Rp6,85 triliun.

Ada pun aksi jual asing masih tetap bertahan hingga berakhirnya sesi kedua sore hari ini. Tercatat, penjualan bersih asing (net foreign sell) di pasar reguler mencapai Rp1,72 triliun.

Untuk tiga saham teratas yang terkoreksi, antara lain HEXA, AMFG, dan PGAS. Sedangkan ketiga saham lainnya yang berhasil menguat, yakni GGRM, MYOR, dan BBNI.

Senada dengan IHSG, indeks saham unggulan LQ45 dan IDX30 juga sama-sama menurun sebesar 0,22 persen ke 909 dan 0,94 persen ke 466. Namun, indeks JII mampu terangkat tipis 0,41 persen menjadi 701.

"Koreksi IHSG kemarin memang cukup mengejutkan, karena di waktu yang sama indeks regional tidak banyak bergerak. Koreksi terjadi di tengah kelesuan yang sudah terjadi di market selama sebulan terakhir. Kemudian, pasar juga kurang merespons positif pidato Jokowi dan buruknya laporan keungan beberapa emiten yang dianggap sebagai penyebab penurunan indeks saham di bursa," ujar pengamat pasar modal, Argha Jonatan Karo Karo kepada VIVA.co.id dalam pesan singkatnya.

Di sisi lain, kata Argha, melebarnya penjualan bersih asing juga menjadi penyebab lain yang menekan indeks saham ke level rendah.

IHSG Bertengger di Zona Hijau, Beli Saham Kapitalisasi Besar

"Koreksi yang terjadi, kemungkinan masih akan terus berlanjut, karena dalam jangka pendek sangat sedikit kemungkinan akan terjadi perubahan signifikan dalam kondisi ekonomi dan politik di Indonesia," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai, perlambatan laju IHSG yang terjadi beberapa hari ini lebih disebabkan ekspektasi berlebihan dari investor terhadap kinerja emiten pada tahun lalu.

Menurut Bambang, hal tersebut memengaruhi pembagian laba, atau dividen kepada para pemegang saham pada tahun ini.

"Itu kan, namanya persepsi. Semua investor sudah punya ekspektasi tinggi," ujarnya di Jakarta, Selasa 28 April 2015. (asp)

Dibuka Menguat, IHSG Lanjutkan di Jalur Hijau
Ilustrasi.

Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan

Pola pergerakan akan tetap terjaga.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016