- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan Kamis, 30 April 2015. sebesar 27 poin, atau 0,21 persen dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya di level Rp12.964.
Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah tembus ke level Rp12.937 per dolar AS. Kenaikan ini merupakan imbas dari pelemahan dolar AS akibat masih belum adanya kepastian kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS (The Fed).
Di sisi lain, menurut pengamat pasar modal, Andre Mahardika, laju rupiah juga tertolong oleh mata uang euro yang berbalik menguat. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa pelaku pasar mulai mengurangi kekhawatiran akan penyelesaian masalah utang Yunani.
Dengan kondisi itu, Andre memprediksi, mata uang garuda masih bergerak sempit di kisaran Rp12.960-Rp12.980 per dolar AS. "Sentimen The Fed tetap menjadi faktor kuat terhadap penguatan rupiah kali ini," ujarnya kepada VIVA.co.id melalui pesan singkat.
Sebelumnya, dalam dua hari pertemuannya, The Fed memproyeksikan tingkat suku bunga akan naik ketika pasar tenaga kerja menunjukkan peningkatan lebih lanjut, serta memiliki keyakinan inflasi mencapai target dua persen dalam jangka menengah.
(mus)