Ini Strategi BRI Tak Ikut Main Perang Suku Bunga

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Asmawi Syam, mengatakan pihaknya berencana untuk menyasar dana murah daripada harus terjebak pada perang suku bunga deposito.

Menurutnya, strategi tersebut dilakukan dalam upaya perseroan di tengah likuiditas yang ketat.

"Ke depan, kami akan ganti dana mahal ke dana murah," ujar Asmawi, di Gedung BRI, Kamis 30 April 2015.

Seperti diketahui, perang suku bunga sempat terjadi beberapa lalu. Saat itu, bank-bank besar beradu bunga deposit untuk menarik dana mahal (tabungan deposito) sebanyak-banyaknya.

Namun, perang suku bunga mampu diredam oleh Otoritas Jasa Keuangan.

"Kami lihat di 2014, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga di bank capai 90 persen, hampir 95 persen. Jadi ketat sekali, hampir semua bank mengalami kekurangan likuditas, itu (cerita) awalnya," tuturnya.

Namun, dia menjelaskan, BRI kali ini tidak lagi menjadikan dana mahal sebagai sasaran utama. Pihaknya akan mengincar likuditas dari dana murah melalui agen-agen BRI Link yang tersebar di Indonesia.

"Kalau secara sistematis lihat strategi BRI ke depan, kami buka BRI Link sebanyak 57 ribu unit. Itu merupakan strategi mengganti dana mahal ke dana murah," ujarnya.

Dia menjelaskan, pada 2016 perseroan juga akan meluncurkan satelit.

Pulau Terluar RI Ini Punya Bank Devisa

"Target kami, 2015 ini ingin masuk ke transaksi, masuknya ke fee based, fee based ini kaitannya dengan dana, kami akan tetap berburu likuditas, tetapi kami geser ke dana murah," tuturnya. (asp)

Sebuah kereta cepat di Taipei Taiwan

Bos BRI Bantah Utang ke China Khusus untuk Kereta Cepat

Tiga bank BUMN tarik pinjaman miliaran dolar AS dari China.

img_title
VIVA.co.id
25 Februari 2016