Lima Cara Kumpulkan Uang Pensiun Bagi Pekerja Muda

Ilustrai perencanaan keuangan
Sumber :
VIVA.co.id
Siasati Uang Kuliah yang Mahal dengan Cara Ini
- Baru pertama kali bekerja dan menerima gaji, terkadang membuat para pekerja muda lupa mepersiapkan perencanaan finansial.  Padahal, jika hal itu dimulai sejak awal dengan strategi investasi yang bijaksana, kehidupan pensiun yang lebih nyaman bisa diwujudkan. 

Orang-orang Sukses Ini Jual Hartanya untuk Mengejar Gairah
Jadi, ketika sudah tidak lagi bekerja, masalah keuangan tidak lagi jadi masalah. Apa saja sebenarnya yang bisa dipersiapkan. 

Kebocoran Uang yang Sering Tak Disadari Pemilik Rumah
1. Tidak cuek memulai

Semakin cepat memulai, semakin banyak uang yang bisa dikumpulkan. Bukan artinya Anda tidak dapat menyusunnya dengan baik, bingung untuk memulai, kemudian cuek tanpa memiliki rencana keuangan.

Kunci utamanya adalah biaya hidup tidak lebih dari pendapatan bulanan dan buat komitmen untuk tidak boros. Bila diperlukan, cobalah konsultasi dengan perencana keuangan yang dapat membantu menghitung kebutuhan dan menyusun strategi investasi yang bisa dilakukan.

Usahakan untuk dapat menabung tiga sampai 10 persen dari pemasukan bulanan untuk keperluan pensiun. 

2. Paksa diri  menabung

Hal ini memang terdengar seperti lagu lama, namun tetap menjadi kunci kesuksesan dalam meraih kebebasan finansial. Meskipun hanya beberapa lembar uang ribuan, usahakan untuk selalu menabung.

Pekerja muda biasanya akan langsung terikat dengan pengeluaran-pengeluaran seperti membeli rumah, mobil, nikah dan lainnya. Cara yang tepat adalah dengan cara menabung lebih dulu, baru membelanjakan sisanya kemudian, paksa diri Anda untuk menabung dengan cara autodebet.

3. Bebaskan utang

Jika miliki utang, pekerja muda harus segera diselesaikan secepat mungkin. Daftar utang-utang tersebut dimulai dari yang memiliki bunga tertinggi. Atau, jadikan semua utang tersebut dalam satu payung dan bunganya dapat dinegosiasikan.

Kuncinya terbebas dari utang secepat mungkin, hingga pemasukan dapat dialokasikan lebih untuk persiapan pensiun. Karena langkah ini akan memberikan hasil yang jauh lebih besar di masa depan, 20-30 tahun kemudian di saat Anda pensiun.

4. Simpan dana darurat

Teorinya, Anda wajib memiliki dana darurat minimal tiga kali pengeluaran bulanan. Itu pun jika Anda sendiri. Jika sudah menikah atau memiliki anak, wajib sebanyak enam kali pengeluaran bulanan.

Artinya, Anda menyisihkan uang ketika masa makmur, simpan dalam tabungan yang miliki bunga terbaik, kemudian tinggalkan. Nantinya, uang tersebut akan menjadi parasut dan menghindarkan Anda dari kebutuhan untuk berutang atau mengganggu dana pensiun ketika keadaan sedang memburuk.

5. Buat nilai pengeluaran 

Misalnya dalam satu hari Anda menghabiskan Rp25 ribu untuk kebutuhan makan siang. Maka jumlahnya Rp125 ribu untuk seminggu, dan Rp6 juta pertahun. Jadi, jika pendapatan tahunan Anda adalah Rp48 juta pertahun (asumsi Rp4 juta perbulan), maka ada potensi untuk menyisihkan 12,5 persen pemasukan dengan mengurangi menu makan siang. 

Di sini adalah langkah Anda untuk mengurangi pengeluaran-pengeluaran tidak penting. Hingga Anda bisa lebih banyak menabung untuk dana pensiun.

Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah miliki investasi-investasi produktif lain yang akan memberikan pengembalian lebih besar minimal dalam satu dekade ke depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya