Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada kuartal I-2015, yang hanya 4,71 persen dinilai akan menekan tumbuhnya penyaluran kredit.
Ekonom Bank Tabungan Negara, Agustinus Prasetyantoko, memprediksi penyaluran kredit tahun ini hanya tumbuh 12 sampai 14 persen.
Ekonom Bank Tabungan Negara, Agustinus Prasetyantoko, memprediksi penyaluran kredit tahun ini hanya tumbuh 12 sampai 14 persen.
Angka ini berbeda dari perkiraan target Bank Indonesia, yang mematok sebesar 15-17 persen dan 16 -18 persen menurut perkiraan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Pertumbuhan kredit, saya kira hanya 12 persen, atau maksimal banget 14 persen," ujar Agustinus, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 8 Mei 2015.
Menurut dia, untuk mendongkrak penyaluran kredit diharapkan perbankan dalam negeri dapat menggenjot sektor properti. Dengan demikian, dapat menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi.
"Sektor properti ini kan banyak berpengaruh ke lainnya, karena properti bisa banyak mendorong pertumbuhan ekonomi," jelas dia.
Sementara itu, menurut Agustinus, pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan hanya akan tumbuh pada level 5-5,2 persen, lebih rendah dari perkiraan yang ditargetkan pemerintah di angka 5,7 persen.
"Sudah saatnya khawatir, karena realisasi di kuartal pertama ini menunjukkan bahwa pertumbuhan tidak sesuai harapan. Kalau ditanya ini baik, ya baik. Tetapi, kalau maksimum, belum," tuturnya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Angka ini berbeda dari perkiraan target Bank Indonesia, yang mematok sebesar 15-17 persen dan 16 -18 persen menurut perkiraan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).