Ajak Anak Berbelanja, 10 Hal Ini Harus Diperhatikan

Ilustrasi ibu dan anak
Sumber :

VIVA.co.id - Berbelanja itu menyenangkan, menghabiskan waktu dengan anak juga sangat menyenangkan. Tetapi, berbelanja dengan anak bisa jadi masalah kalau Anda tidak tahu triknya.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
Bisa-bisa, anggaran belanja Anda jebol, karena Ananda tercinta berhasil merayu Anda untuk menambah item yang harus dibeli, saat berada di supermarket maupun swalayan.

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Supaya Anda tidak mengalami hal tersebut, berikut 10 tips, agar kegiatan berbelanja dengan anak menjadi kegiatan yang menyenangkan.
 
Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos
1. Pastikan anak dalam keadaan prima

Anak yang lelah, mengantuk, atau lapar pasti susah diajak bekerja sama. Karena itu, pilihlah waktu berbelanja yang tepat. 

Waktu tepat, artinya anak dalam kondisi segar dan tidak kelaparan. Kalau Anda ingin berhemat, ajak anak untuk makan siang di rumah terlebih dahulu sebelum Anda mengajaknya berkeliling untuk berbelanja. 

Atau, Anda bisa membawa bekal dari rumah kalau memang jam makan siang masih lama.

2. Pastikan orangtua juga dalam keadaan fit

Tidak hanya kondisi anak yang perlu diperhatikan. Kondisi orangtuanya. Kalau merasa sedang lelah, mengantuk, atau stres, jangan memaksakan diri untuk berbelanja. Atau minimal, berbelanjalah seorang diri.

Mengajak anak dalam kondisi tidak prima seperti ini hanya akan menimbulkan masalah lebih besar, karena emosi Anda gampang dipancing, saat anak rewel dalam menginginkan suatu barang.

Atau, bisa jadi emosi Anda sendiri yang mudah dipancing oleh penjual. Anda bisa membuat keputusan berbelanja yang tidak tepat, saat emosi Anda tidak stabil.

3. Buat daftar belanja

Berbelanja dengan anak berpotensi membuat orangtua kehilangan konsentrasi. Karena itu, buatlah daftar belanja dengan saksama, agar tidak ada barang yang ketinggalan, atau kelebihan dibeli. Ingat, semakin banyak barang yang dibeli maka makin banyak juga pengeluaran Anda. 

4. Buat daftar belanja untuk anak

Agar belanja menjadi kegiatan yang juga menarik untuk anak, ajaklah dia untuk membuat daftar belanja bersama. Khusus untuk keperluannya. Jika anak belum bisa membaca, buatlah daftar dengan gambar. 

Kegiatan mencari barang dan mencoretnya dari daftar menjadi kesibukan yang sangat mengasyikkan buat anak. Kalau anak sudah cukup besar, Anda juga bisa melepasnya sendiri untuk mencari barang-barang yang ada di daftarnya.

Kalau anak Anda merengek minta dibelikan barang tertentu dan tidak sesuai dengan anggaran belanja Anda, jelaskan secara perlahan kepada anak bahwa Anda tidak memiliki cukup uang untuk benda yang diinginkannya. Dan, belum tentu barang yang dia inginkan adalah barang yang dia perlukan saat ini.

5. Bawa perlengkapan anak

Jangan anggap remeh barang-barang perlengkapan anak. Jika ada yang tertinggal, Anda bisa repot. Tetapi, selektiflah dalam memilah barang, agar tidak perlu sampai harus membawa tas superbesar dan berat. 

Misalnya, popok sekali pakai. Jika hanya pergi ke supermarket untuk belanja bulanan, cukup bawa dua popok. Begitu pun soal baju ganti, cukup bawa satu pasang jika hanya pergi sekitar dua jam.

Intinya, efektiflah dalam bertinda,k agar tidak merepotkan diri sendiri dan membuat Anda mengambil banyak barang untuk memenuhi kebutuhan anak Anda yang tidak dipersiapkan dengan baik.


6. Perhatikan janji

Berjanji mengajak anak ke playground, atau tempat main? Sebaiknya, janji itu dipenuhi dulu sebelum, kemudian mengajak anak ke tempat belanja. Jika tidak, Anda akan dibombardir dengan pertanyaan, “Kapan selesai? Kapan aku boleh main?” yang diajukan berulang-ulang tanpa henti. Daripada Anda berbelanja dengan tidak tenang, lebih baik ajak anak ke tempat bermain dulu sebelumnya. 

7. Jaga fokus anak

Buatlah anak tetap fokus pada kegiatan berbelanja. Semakin tidak fokus anak, makin rewel mereka. Salah satu cara membuat anak tetap fokus adalah dengan menjelaskan tentang setiap barang yang Anda pilih. 

Ceritakan saja kepada anak Anda, kenapa Anda harus membeli barang tersebut, apa kegunaannya, kenapa bentuknya seperti ini, dan berapa harganya. Buatlah dia juga menghargai setiap benda yang dimilikinya dengan menceritakan hal-hal tersebut.

8. Ingatlah, anak selalu ingin tahu

Setiap anak punya rasa ingin tahu yang besar. Inilah sifat alami mereka. Karena itu, kalau melihat anak ingin mengeksplorasi benda tertentu, jangan langsung dimarahi. Sebaliknya, bantu mereka, agar bisa memegang barang tersebut dengan aman. 

Kalau memang ada barang-barang yang hanya boleh dilihat dan tidak boleh disentuh, beritahulah dengan suara lembut dan pelan. Jelaskan juga alasan, kenapa si Kecil tidak boleh menyentuhnya. Jika hanya dimarahi, dibentak, atau dilarang tanpa alasan yang jelas, anak malah akan semakin penasaran. 

9. Jadikan alat edukasi

Belanja bulanan adalah sarana pendidikan yang baik karena Anda bisa sambil mengajarkan anak tentang matematika, membaca, pengenalan warna, bahkan biologi dan fisika. 

Caranya bermacam-macam. Misalnya, minta anak mencari susu cokelat dengan harga paling murah. Dengan begini saja, anak sudah berlatih matematika. Atau, mintalah anak yang lebih besar untuk mencari sereal dengan kandungan vitamin C paling tinggi. 

Untuk anak yang belum bersekolah, Anda bisa mengajaknya menghitung buah bersama sambil dimasukkan ke dalam kantong plastik. Atau memintanya menyebutkan warna buah yang Anda pilih. Mendidik anak bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan biaya murah.

10. Prioritaskan kepentingan anak

Belanja memang penting, tetapi anak tentulah lebih penting. Jangan lupa, kalau setiap anak punya batas kesabaran. Jika sudah mencoba berbagai trik dan anak tetap rewel, karena berbagai sebab (misalnya lelah, lapar, atau mengantuk), Anda harus mengalah. 

Berhentilah belanja dan hargai perasaan anak. Ingatlah, anak akan berperilaku sesuai cara dia diperlakukan. Jika orangtua memberi perhatian penuh, mau mengerti dan menghargai perasaan anak, anak juga akan lebih mampu bertoleransi dan menghargai orangtua. Termasuk, saat berbelanja. 

Sebaliknya, jika kegiatan berbelanja diisi dengan larangan, bentakan, dan teguran terus menerus, anak bisa stres dan trauma. Jika sudah begitu, dia akan menganggap belanja sebagai kegiatan yang tidak menyenangan. 

Nah, sudah tahu kan caranya mengatur kegiatan berbelanja yang menyenangkan dan hemat bersama buah hati? Selamat mencoba! (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya