Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Merangkak Naik

Ilustrasi rig minyak lepas pantai
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
2024, Blok Masela Siap Produksi?
- Harga minyak dunia melonjak lebih dari dua persen pada perdagangan Kamis (Jumat dini hari waktu Jakarta) di Amerika Serikat (AS). Memanasnya konflik di Irak menimbulkan kekhawatiran pasar tentang keamanan pengiriman minyak Timur Tengah. 

Premium Mau Ditarik dari Pasaran, Ini Tahapannya
Dikutip dari Reuters, Jumat 22 Mei 2015, dari laporan titik pengiriman Cushing di AS, minyak Brent mengalami rally kenaikan terbesar lebih dari seminggu ini. Hal itu mendorong optimisme pelaku pasar bahwa kelebihan pasokan dunia akan berkurang. 

Investor Ragukan Produsen, Harga Minyak Kian Murah
Berdasarkan informasi intelejen pasar Genscape yang dikutip reuters, persediaan minyak mentah AS di Chusing, Oklahoma turun hampir 740 ribu barel pada periode Jumat pekan lalu hingga Selasa pekan ini. Penurunan cadangan minyak mentah AS juga dilaporkan sudah terjadi selama tiga minggu berturut-turut. 

Harga minyak mentah AS CLc1 ditutup naik US$1,74, atau hampir tiga persen menjadi US$60,72 per barel. Minyak Brent LCOc1, di tutup dengan harga US$66,54 per barel, naik US$1,51, atau 2,3 ??persen, terakhir kali Brent naik lebih dari 2 persen pada 12 Mei.

"Saya melihat harga minyak bisa bergerak naik lebih jauh dari saatini karena geopolitik, hinnga US$70 per barel."kata Christopher Bellew, broker senior di Jefferies Bache.

Brent telah rally di atas US$66 dari level terendah dari sekitar US$45 pada bulan Januari. Harga minyak Brent telah mencapai puncaknya US$115 pada bulan Juni sebelum anjlok pada akhir tahun lalu. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya