Laba Bersih PT Sarana Menara Nusantara Turun 62,45 Persen

Menara BTS XL Axiata.
Sumber :
  • XL
VIVA.co.id
Apple Bangun Tempat Riset Dulu, Baru Jualan di Indonesia
- Emiten infrastruktur telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk membukukan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2015 sebesar Rp168,29 miliar atau Rp17 per saham. Angka tersebut menurun sebesar 62,45 persen bila dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2014 yang sebesar Rp449,96 miliar atau Rp44 per saham.

Tarif Interkoneksi Turun, Pemerintah: Demi Masyarakat

Merosotnya kinerja emiten yang berkode saham TOWR pada kuartal pertama 2015 tersebut disebabkan oleh kerugian kurs yang cukup besar yaitu Rp220,35 miliar. Sedangkan pada  periode yang sama tahun 2014 Perseroan malah mendapatkan keuntungan kurs sebesar Rp305,27 miliar.
Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun


Namun, pendapatan pokok perusahaan yang merupakan induk dari perusahaan penyedia jasa menara independen PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) ini mengalami peningkatan sebesar 17,02 persen menjadi Rp1,07 triliun dari pendapatan pada tahun 2014 yaitu Rp913,19 miliar.


Direktur Utama Asam Gifari mengatakan, pendapatan pokok perseroan di kuartal pertama 2015 didukung dari jumlah menara protelindo yang telah mencapai 11.675 menara dengan 20.325 penyewa.


"Penambahan menara protelindo selama 12 bulan sebanyak 1.350 atau meningkat 13,1 persen dan peningkatan netto jumlah penyewa  meningkat sebesar 1.456 atau naik 7,7 persen dibanding kuartal tahun lalu," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 Mei 2015.


Beban Pokok Pendapatan mengalami kenaikan dari Rp319,69 miliar menjadi Rp340,86 miliar, dan beban usaha meningkat dari Rp95,60 miliar menjadi Rp126,10 miliar, sedangkan beban keuangan Perseroan menurun dari Rp160,15 miliar menjadi Rp130,98 miliar.


Aset TOWR pada kuartal pertama tahun 2015 mencapai Rp17,96 triliun, tumbuh sedikit dari aset pada tahun 2014 yaitu Rp17,24 triliun. Sedangkan utang Perseroan mengalami peningkatan dari Rp12,57 triliun menjadi Rp13,16 triliun.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya