BPD Belum Berperan Besar pada Pembangunan Ekonomi Daerah

Sumber :
  • Raden Jihad Akbar
VIVA.co.id
Sukseskan Tax Amnesty, OJK Perlonggar Syarat Modal Sekuritas
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap, Bank Pembangunan Daerah (BPD) mampu berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi, sejalan dengan rencana implementasi transformasi.

DPD Minta Menkeu Tak Sembarang Sunat Anggaran Daerah

Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan IV OJK, Heru Kristiyana, Jumat 22 Mei 2015, mengatakan terdapat tiga sasaran dari program transformasi BPD, yakni meningkatkan daya saing yang kompetitif, menguatkan kelembagaan, dan meningkatnya kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Kinerja Pasar Modal Awal Kuartal III Lampaui Ekspektasi


"Untuk mencapai ketiga sasaran tersebut, ada enam strategi yang akan ditempuh untuk meningkatkan efektifitas proses bisnis dan risiko," ujarnya, di kantor OJK.


Heru merincikan, keenam strategi tersebut mencakup pengembangan produk, pengelolaan layanan, pengembangan pemasaran, pengelolaan jaringan, pengelolaan portofolio, serta penguatan likuiditas dan permodalan.


"Keenam strategi tersebut akan dikembangkan, dikoordinasikan, dan disinergikan oleh
strategic group
BPD, sehingga tercipta efisiensi dan efektivitas pengelolaan bisnis dan resiko baik di level grup maupun di masing-masing BPD," tuturnya.


Dengan pembentukan strategi grup BPD, kata Heru, masing-masing BPD tetap independen, tetapi bersinergi dalam pengembangan dan platform sistem operasi bisnisnya.


"Proses bisnis tersebut akan didukung dengan fondasi organisasi, yaitu pengelolaan organisasi, sumber daya manusia dan kultur, pengelolaan teknologi dan infrastruktur, pengembangan dan standarisasi pedoman operasional, dan penguatan
corporate governance,
manajemen risiko dan
compliance
," ujarnya.


Sementara itu, Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Reydonnyzar Moenek, mengatakan OJK bersama Kemendag dan Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) telah menyusun kerangka transformasi BPD.


Hal itu, ungkapnya, karena BPD saat ini dinilai belum mampu memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Padahal, hal tersebut merupakan salah satu tugas yang diemban bank daerah. "BPD itu ibarat batu bacan yang belum diasah," ujarnya.


Di tempat yang sama, Ketua Asbanda, Eko Budiwiyono, mengatakan saat ini bank daerah memang belum menjalankan fungsinya dengan baik. Namun, jika terus diperbaiki, bank daerah bisa cemerlang seperti batu permata.


"Kalau ingin berkembang, kita harus lakukan sesuatu, karena BPD sebenarnya batu intan yang kalau dikembangkan akan jadi kekuatan besar, yang kalau seluruhnya disatukan rankingnya bisa menempati peringkat empat," kata dia.


Untuk itu, kata dia, transformasi BPD diharapkan bisa mengubah kinerja BPD dan menjadikan BPD sebagai
leader
di setiap daerah. "Transformasi ini akan jadikan BPD sebagai
leader
di daerah," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya