Kualitas Beras Miskin Dinilai Berpengaruh Terhadap Inflasi

Pedagang Beras
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Peneliti Senior Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Mochammad Maksum Machfoedz mengatakan, pemerintah harus memperhatikan kualitas beras miskin. Pasalnya, jika tidak diperhatikan, akan berdampak besar terhadap inflasi.

Jokowi Minta Kepala Daerah Bentuk Tim Pengendalian Inflasi

Ia mengatakan, secara volume, relasi antara beras miskin dan inflasi semakin relevan. Dia memaparkan, jumlah penerima beras miskin bisa mencapai 20-30 persen dari jumlah total kepala keluarga (KK) dengan jatah bulanan sebesar 15 kilogram (kg) per KK.

''Beras miskin itu beras untuk makan orang miskin, kriterianya adalah middle quality of rice atau kualitas medium. Kalau anggarannya dipepet-pepetkan akhirnya berasnya jelek, sehingga tidak bisa dimakan,'' ujarnya, dalam Dialog bertajuk Beras dan Kedaulatan Pangan, di Jakarta, Sabtu, 23 Mei 2015.

Jokowi Luapkan Kekesalahan kepada Ratusan Kepala Daerah

Jika tidak bisa dimakan, masyarakat tentu akan memilih beras yang lebih baik meskipun mahal. ''Nah, kalau tidak bisa dimakan berasnya piknik keluar masuk, muter saja di antara pedagang-pedagang itu sampai akhirnya ke Bulog (Badan Urusan Logistik),'' katanya menambahkan.

Dia mengungkapkan, realitas beras miskin di lapangan sangat memprihatinkan. Hal itu terbukti dengan teramat seringnya terdeteksi kasus beras miskin yang tidak memenuhi syarat seperti beras penguk, beras remuk, dan beras berkutu. Akibatnya, beras miskin banyak yang dijual dan tidak dikonsumsi.

Gubernur BI Jamin ke Jokowi Inflasi 2016 Terkendali

''Meskipun orang miskin itu makanannya harus baik, membeli beras akhirnya mahal. Beras miskin itu kan tujuannya supaya orang bisa makan beras dengan harga murah."

(mus)

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.

Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini

Laju inflasi nasional terjaga.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016