Ramadan, Industri Tekstil dalam Negeri Terancam Gigit Jari

Ilustrasi pabrik tekstil
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Produsen pakaian muslim dan produk tekstil untuk keperluan Ramadan lainnya terancam gigit jari pada Ramadan tahun ini. Sebab, produk impor, salah satunya asal China, sudah siap membanjiri pasar Indonesia pada bulan tersebut, ketika permintaan masyarakat meningkat. 

Blind Date Versi Dubai yang Cuma Ada di Ramadan

Ketua Asosiasi Industri Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat, mengatakan, di beberapa gudang penyimpanan yang disediakan pusat perdagangan tekstil, saat ini sudah dipenuhi produk Impor. 

"Gudang-gudang sudah dipenuhi barang impor, baju koko dan peci (impor) sudah banyak," ujarnya dalam wawancara di tvOne, Senin 25 Mei 2015. 

63 Ribu Buruh Pabrik Tekstil Terancam PHK, Ini Kata Apindo

Meskipun kualitasnya jelas lebih baik pruduk dalam negeri, harga produk impor yang lebih terjangkau menarik perhatian konsumen. Hal tersebut semakin menjadi satu kekhawatiran tersendiri, karena sudah berlangsung beberapa tahun ini.  

"Biasanya terdongkrak penjualan kita pada masa Ramadan, sekarang terancam gigit jari," tambahnya.

Zona Busana Muslim Modern Resmi Hadir di Mangga Dua

Atas pertimbangan tersebut, pemerintah diminta untuk mengatur kembali perjanjian perdagangan bebas dengan beberapa negara khususnya China. Agar produk Indonesia lebih terlindungi. 

"Prospeknya ya tergantung pemerintah, kalau tidak ada perubahan ya tidak ada prospek," ungkapnya. (one)

Ilustrasi masjid.

Sambut Ramadan, UEA Resmikan Belasan Masjid Baru

Memasuki bulan suci Ramadan 2023, Departemen Urusan Islam di kota Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA), telah meresmikan 15 masjid baru dengan berbagai ukuran dan gaya.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2023