Jokowi: Indonesia Timur Butuh Infrastruktur

jokowi tinjau pembangunan gedung indonesia 1
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Jokowi: Tax Amnesty Jadi Jawaban Merebut Dana Investasi
- Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia terus mencari cara untuk mempromosikan potensi daerah wilayah Timur Indonesia, juga untuk menggalang kerja sama bisnis dan investasi yang terbuka bagi para pengusaha swasta nasional dan investor asing.
Disindir Jokowi Soal Anggaran, Ini Kata Gubernur Aher

Yang menjadi prioritas dalam promosi itu, di antaranya terbagi atas pembangunan fisik dan pembangunan Sumber Daya Manusia, seperti perikanan, pertanian, perkebunan, jembatan, air, manajemen limbah, irigasi waduk, pelabuhan, dan industri lainnya. Realisasi kerja sama bisnis dan investasi ini dijalankan melalui program kemitraan.
Jokowi 'Semprot' Ahok Soal Serapan Anggaran


Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengaku mengapresiasi : terhadap langkah untuk memajukan wilayah Indonesia Timur. Tetapi, sebelum semua terlaksana, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, salah satunya pematangan dalam hal infrastruktur.


"Dari hal yang awal, kita di sana (Wilayah Indonesia Timur) hanya butuh infrakstruktur, tidak ada yang lain selain itu buat dukung semuanya," ujar Jokowi dalam sambutannya di acara Rakornas Kadin Indonesia Timur, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin 25 Mei 2015.


Hal itu karena, kata Jokowi, di wilayah Indonesia Timur banyak lahan-lahan datar yang masih kosong, dan belum dimanfaatkan untuk mengolah Sumber Daya Alam, bahkan banyak lahan yang dibiarkan begitu saja.


"Contohnya di Kabupaten wilayah Marauke, Desa Wapeko namanya, di sana ada lahan kosong 4,6 juta hektare. Dan, itu bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian yang nantinya menguntungkan pertanian kita," katanya.


Jokowi melanjutkan, dari lahan tersebut, setelah di teliti, saat ini yang sudah siap untuk ditanami pertanian sebanyak 1,2 hektare.


"Dari lahan itu, bisa dikerjakan yang sudah siap itu dtanami misalnya, padi, tebu jagung, dan gula. Jadi, kalau 5.000 hektare saja sudah dikerjakan, satu hektare lahan tersebut bisa panen delapan ton padi. Jadi, sudah berlimpah ruah panen kita," katanya.


Dengan begitu, Jokowi menjelaskan, jika memang nantinya program promosi Indonesia Timur ini terlaksana, ia berharap, ada singkronisasi dalam kerja sama baik dari BUMN, atau pihak swasta.


"Investasinya bisa dibagi, misal BUMN 70 persen, 30 persen swasta. Asal kita bisa me-
manage
semuanya. 4,6 juta hektare itu bisa mencapai 76 juta ton panen dalam dua tahun," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya