Alasan Freeport Ngotot Bangun Smelter di Gresik

Kementrian ESDM Perpanjangan Kontrak Freeport
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
VIVA.co.id
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
- PT Freeport Indonesia menegaskan tidak akan mengembangkan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih mineral (smelter) di papua. Hal ini, karena infrastruktur di Indonesia wilayah timur tersebut belum memadai.

Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak

Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Maroef Syamsudin, Senin 25 Mei 2015 malam, memutuskan untuk melakukan pembangunan smelter di Gresik Jawa Timur.
Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?


''Smelter, kami sudah putuskan berdasarkan tinjauan teknis dan bisnis, akan dibangun di Gresik, Jawa timur. Karena di sana, ada dukungan infrastruktur, air, listrik, pelabuhan, ada semua,'' ujar Maroef di Hotel Borobudur, Jakarta.


Lebih lanjut, dia mengaku hingga saat ini, Freeport belum bisa menentukan lokasi pembangunan pabrik smelter di Papua. Hal ini, dengan pertimbangan bahwa pada proses pemurnian mineral nantinya produksi akan menghasilkan asam sulfat, yang akan menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun. Sehingga, diperlukan industri lanjutan yang dapat mengolah limbah berbahaya tersebut menjadi lebih ramah lingkungan.


''Kalau bangun smelter juga perlu diperhatikan industri lanjutan smelternya. Kalau enggak dikelola dengan baik akan tidak ekonomis dan menimbulkan limbah. Limbahnya itu asam sulfat, kalau ada industri lanjutannya, asam sulfat ini bisa menjadi pupuk di Papua belum ada,'' jelasnya.


Industri lanjutan inilah, menurutnya, belum ditemukan di Papua, lokasinya pun belum dipastikannya.


''Lokasinya juga belum bisa kita pastikan, dengan pertimbangan infrastruktur teknis dan bisnis, kami putuskan bangun di Jatim saja. Kalau nanti akan dibangun di Papua, ini harus didukung,'' ujar dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya