Bangun Infrastruktur, Indonesia Undang Iran

Menko Perekonomian Sofyan Djalil dalam Forum Ekonomi Dunia di Jakarta
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id -
Iran Eksekusi Mati Ilmuwan Nuklirnya
Pemerintah mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, tak terkecuali Iran. Pemerintah tersebut mengundang Iran untuk membangun infrastruktur di Indonesia.
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop

"Kami mengundang mereka untuk membangun infrastruktur," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, di kantornya, Jakarta, Selasa malam 26 Mei 2015.
Bos Waskita Tak Cemas Anggaran Pemerintah Dipangkas


Dilansir dari
Press TV,
Iran dan Indonesia dikabarkan telah sepakat untuk membangun 48 bendungan beserta pembangkit listrik dengan kapasitas 1-10 MW. Pembangunan tersebut dilakukan selama lima tahun ke depan.


Sofyan mengatakan bahwa Iran punya kapasitas untuk membangunnya, tapi, mantan Menteri Negara BUMN ini enggan menjelaskan secara detail. Alasannya, belum ada pembicaraan lebih lanjut.


"Belum ada pembicaraan detail. Nanti (Iran) akan ikut kerja sama di sini, ikut tender," kata dia.


Galakkan misi dagang


Selain itu, Sofyan juga ingin agar perdagangan Iran-Indonesia kembali menggeliat. Pasalnya, dalam kurun waktu tujuh tahun, neraca perdagangan Indonesia-Iran melorot.


"Saya pergi ke Iran (untuk) kerja sama ekonomi, yang tidak kami laksanakan dalam tujuh tahun," kata dia.


Sofyan mengatakan bahwa perdagangan Iran-Indonesia jeblok. Angkanya melorot dari US$2 miliar menjadi US$150 juta. Dia menambahkan bahwa Iran memasok minyak bumi, gas bumi, dan petrokimia ke Indonesia, sementara Indonesia memasok minyak sawit mentah (CPO), kertas, pulp, karet, dan ban mobil ke sana.


"Iran potensial sekali dalam bidang ekonomi dan perdagangan," kata dia.


Sofyan mengatakan bahwa pihaknya tengah menjajaki kembali kerja sama perdagangan dengan negara itu walaupun Iran dikenakan sanksi ekonomi. Sekadar informasi, negara tersebut dikenakan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat karena program nuklir Iran.


"Kami mengikuti kembali dengan join commission untuk menjajaki kembali perdagangan dengan Iran, apalagi kalau Iran selesai dari masalah sanksi. Banyak negara yang bisa melakukan transaksi dengan Iran tanpa melanggar sanksi. Sanksi, ya, sanksi. Dagang, ya, dagang," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya