Saham AS Bergelimpangan, Jatuh ke Level Terendah

Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id - Indeks saham Wall Street jatuh tajam dipicu oleh penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan Selasa, 26 Mei 2015.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Seperti dikutip dari Reuters, indeks S&P 500 alami penurunan terbesar dalam tiga minggu terakhir dengan rata-rata penurunan 1,6 persen. Begitu pula Indeks Dow Jones rata-rata juga turun 1,6 persen. Penurunan Indeks ini menyentuh level terendah sejak 23 Oktober 2014.

Penurunan bursa AS ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap ekonomi Yunani, dan ekspektasi kenaikan suku bunga AS.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah

Yunani telah memperingatkan mungkin akan gagal melakukan pembayaran utang pada 5 Juni pada Dana Moneter Internasional (IMF).

Gubernur Bank Sentral Janet Yellen mengatakan pada Jumat lalu bahwa bank sentral AS siap menaikkan suku bunga tahun ini, jika ekonomi terus membaik seperti yang diharapkan.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Data ekonomi AS menunjukkan investasi AS meningkat, kepercayaan konsumen naik, dan harga rumah melanjutkan kenaikan. Suku bunga AS diperkirakan akan naik September ini. 

Sementara itu, mata uang dolar naik 1,3 persen terhadap mata uang utama dunia. Rencana kenaikan Suku bunga AS telah memicu harga dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam bulan ini.

Mata uang dolar menguat terhadap mata uang Yen ke level 123,09 yen. Itu merupakan penguatan tertinggi terhadap Yen dalam delapan tahun terakhir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya